Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyebut para Pekerja Migran banyak membantu negara dari berbagai aspek.
Benny mengatakan, Pekerja Migran menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar di negara ini. Apabila diakumulasikan pekerja Migran menyumbang tidak kurang dari Rp227 triliun setiap tahunnya.
Negara meraup untung besar dari sektor ini, sebab investasi negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hanya sebesar Rp8,2 triliun setiap tahunnya.
“Negara hanya mengeluarkan anggaran yang melalui APBN Rp8,2 triliun Itu investasi yang kecil, kenapa? Karena PMI mengembalikan setiap tahunnya Rp227 triliun,” kata Benny di Kelapa Gading Jakarta Utara usai melepas ratusan pekerja Migran ke Jerman, Korea Selatan dan Taiwan Senin (24/6/2024).
Tak hanya memberi keuntungan dari sektor devisa, para Pekerja Migran lanjut Benny juga membantu negara mengenjot ekonomi Indonesia, pasalnya mayoritas pekerja Migran berinvestasi di Indonesia, dimana investasi mereka itu umumnya berupa tempat usaha.
Lewat investasi ini kata Benny, pekerja Migran sudah membantu negara untuk menggerakan perekonomian di daerah asalnya masing-masing,bahkan tak jarang pekerja migran juga mempekerjakan orang-orang di kampung halamannya untuk menjalankan usaha mereka.
“Mereka mengirim uang ke kampung halaman digunakan untuk kegiatan ekonomi keluarga Di setiap daerah mereka berasal maka otomatis pergerakan ekonomi di setiap wilayah daerah PMI berasal itu kan menjadi hidup,” ujat Benny.
Tak hanya memberi keuntungan secara material, pekerja migran juga punya andil besar membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran di dalam negeri dengan memilih merantau jauh ke negara orang.
“ Tak hanya memberi keuntungan (material) tetapi mereka juga mengurangi angka pengangguran dalam negeri,” ucapnya.
Mengingat besarnya jasa para pekerja Migran, Benny meminta pemerintah menaruh perhatian lebih kepada kelompok masyarakat ini sebab sampai saat ini kata dia pekerja migran masih dibebani biaya untuk berbagai keperluan sebelum dan sesudah keberangkatan, misalnya biaya tiket pesawat yang selangit hingga biaya cek kesehatan yang juga tak murah. Benny meminta supaya biaya seperti ini seharusnya ditanggung negara.
“Anak-anak muda itu memiliki minat yang sangat tinggi bekerja ke luar negeri. Negara bertugas memberikan fasilitasi. Fasilitasi negara itu fasilitasi yang tidak hanya menyiapkan mereka agar mereka memiliki kompetensi keahli dan keterampilan di bidang pekerjaan yang mereka pilih dan juga kemampuan berbahasa Tapi bagaimana fasilitasi agar mereka diringankan dan bahkan tidak dibebani biaya,” tegas Benny.
Baca Juga: Anies Baswedan dan Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi
“Saya selalu menginginkan bagaimana biaya paspor, visa, medical check up, kemudian pelatihan dan bahkan tiket untuk mereka berangkat itu harus ditanggung oleh negara. Negara kan hanya mengeluarkan investasi yang kecil sebetulnya ya,” tuntasnya.