Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benni Ramdani menyebut para Pekerja Migran Indonesia (PMI) layak mendapat mendapat penghormatan dari negara. Sebab PMI adalah salah satu sektor yang paling besar menyumbangkan devisa ke kas negara.
Menurut Benni, gelar pahlawan devisa yang diberikan negara bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca Juga: BP2MI Dorong Mahasiswa Kesehatan Lirik Peluang Kerja di Luar Negeri
“Mereka adalah orang penting di republik ini, mereka layak mendapatkan penghormatan negara,” kata Benni setelah melakukan pelepasan PMI ke Korea Selatan, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara Senin (15/7/2024).
Kendati begitu, Benni berharap penghormatan negara ini tak lantas membuat para PMI tinggi hati, dia berharap mereka tetap merendah selalu menjunjung tinggi aturan hukum di negara penempatan.
“Tentu dengan penghormatan ini, ada tanggung jawab moral mereka untuk bekerja di negara penempatan dengan tetap menghormati hukum negara penempatan sebuah tempat patuh kepada peraturan di lingkungan kerja mereka, menghormati adat istiadat,” ucapnya.
Adapun BP2MI kembali memberangkatkan 324 PMI ke Korea Selatan. Pemberangkatan ini merupakan implementasi dari kerjasama Goverment to Government (G to G).
Dari total PMI yang akan terbang malam ini ke Korea Selatan, 224 orang diantaranya adalah pekerja manufaktur, 81 pekerja perikanan dan satu orang pekerja shipbuilding.
Mayoritas PMI yang berangkat pada periode ini adalah laki-laki dengan jumlah keseluruhan yang mencapai 318 orang dan perempuan 6 orang
Adapun para PMI ini bakal diupah Rp24.513.305 per bulan.
Sumbang Rp227 Triliun Devisa Setiap Tahun
Benny Rhamdani menyebut para Pekerja Migran banyak membantu negara dari berbagai aspek. Apabila diakumulasikan pekerja Migran menyumbang tidak kurang dari Rp227 triliun setiap tahunnya.
Baca Juga: PKB Minta PDI-P Ikut Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
Negara meraup untung besar dari sektor ini, sebab investasi negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hanya sebesar Rp8,2 triliun setiap tahunnya.
“Negara hanya mengeluarkan anggaran yang melalui APBN Rp8,2 triliun Itu investasi yang kecil, kenapa? Karena PMI mengembalikan setiap tahunnya Rp227 triliun,” kata Benny.
Tak hanya memberi keuntungan dari sektor devisa, para Pekerja Migran lanjut Benny juga membantu negara mengenjot ekonomi Indonesia, pasalnya mayoritas pekerja Migran berinvestasi di Indonesia, dimana investasi mereka itu umumnya berupa tempat usaha.
Lewat investasi ini kata Benny, pekerja Migran sudah membantu negara untuk menggerakan perekonomian di daerah asalnya masing-masing,bahkan tak jarang pekerja migran juga mempekerjakan orang-orang di kampung halamannya untuk menjalankan usaha mereka.
“Mereka mengirim uang ke kampung halaman digunakan untuk kegiatan ekonomi keluarga Di setiap daerah mereka berasal maka otomatis pergerakan ekonomi di setiap wilayah daerah PMI berasal itu kan menjadi hidup,” ujat Benny.
Baca Juga: Jokowi Batal Berkantor di IKN pada Juni 2024
Tak hanya memberi keuntungan secara material, pekerja migran juga punya andil besar membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran di dalam negeri dengan memilih merantau jauh ke negara orang.
“Tak hanya memberi keuntungan (material) tetapi mereka juga mengurangi angka pengangguran dalam negeri,” ucapnya.