Presiden RI, Prabowo Subianto meminta seluruh jajarannya agar tak boros menggunakan anggaran, dia meminta seluruh kementerian dan lembaga hingga kepala daerah untuk menekan anggaran perjalanan dinas serta kegiatan-kegiatan seperti seminar dan lainnya.
Prabowo menilai, selama ini perjalanan dinas hingga kegiatan macam seminar menelan ongkos yang lumayan besar yang kalau ditotal bisa mencapai USD3 miliar atau setara Rp47,8 triliun. Apabila diefisiensi anggaran sebesar itu kata dia dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya yang langsung berkaitan dengan kepentingan masyarakat. Prabowo meminta agar penghematan anggaran itu dilakukan selama satu periode kepemimpinannya.
Baca Juga: AHY Pastikan Prabowo Lanjutkan Pembangunan IKN, Tapi Anggarannya Masih Terbatas
"Tolonglah, ya, para menteri, puasa dulu, puasanya 5 tahun, kalau 5 tahun kita hemat USD1,5 miliar dari perjalanan saja," kata dalam sambutannya di acara Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah bertajuk 'Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua' di Universitas Muhammadiyah, Kupang, NTT dilansir Kamis (5/12/2024).
Dari perkiraan anggaran perjalanan dinas yang mencapai Rp47,8 triliun kata Prabowo masih bisa dipangkas 50 persen agar digunakan untuk kepentingan masyarakat misalnya untuk membangun bendungan, memperbaiki Sekolah, hingga untuk program Makan Bergizi Gratis.
"Kalau bisa dikurangi artinya bisa menghemat Rp15 triliun. Rp15 triliun itu berapa bendungan, berapa SD bisa kita perbaiki," tuturnya.
Dalam kesempatan itu,Prabowo juga secara khusus meminta para pejabat di NTT supaya bijak menggunakan anggaran, kegiatan-kegiatan tak penting yang menghabiskan anggaran diminta untuk ditiadakan.
"Saya mohon bupati terpilih, ketat, efisien, kurangi yang bersifat tidak kristis. Kritis untuk kepentingan langsung," katanya.
Baca Juga: Soal Status Keanggotaan di PDI-P, Jokowi Ngaku Masih Pegang KTA
"Kita sudah tahu kesulitan rakyat, Bapak, masalah Indonesia ini, ini, ini saya tahu, banyak Undang-Undang bertabrakan saya tahu. Solusinya bagaimana? Menteri perumahan rakyat, rakyat miskin, rakyat yang masih muda butuh rumah yang terjangkau, enggak usah diseminarkan berapa jumlah rumah, type berapa, dia butuh segera," tambahnya memungkasi.