Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan merespons fenomena ‘kabur aja dulu’ yang dalam satu dua hari belakangan ini ramai dibicarakan pengguna media sosial. 

Tagar "Kabur Aja Dulu" banyak diartikan sebagai bentuk kekecewaan generasi muda atas minimnya kesempatan kerja dan upah yang kurang layak di Indonesia. Situasi ini membuat sejumlah masyarakat Indonesia lebih memilih bekerja di luar negeri karena kesempatan kerja dan pendapatan lebih besar.

Baca Juga: Gerindra Dorong Prabowo Nyapres Lagi di 2029, Jokowi Langsung Blak-blakan

"Ini kan netizen terkait dengan (tagar) kabur aja dulu. Memang di satu sisi saya lihat kesempatan kerja di luar memang ada ya," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli Senin (17/2/2025).

Menurut Yassierli, pemerintah sebetulnya tak terlalu khawatir apabila masyarakat Indonesia hanya ingin mencari pekerjaan di luar negeri dengan harapan bisa mendapat upah yang jauh lebih besar, tetapi di sisi lain pemerintah juga khawatir apabila  mereka yang mencari pekerjaan di luar negeri memilih pindah kewarganegaraan. 

"Jadi semangatnya bukan kabur sebenarnya. Jadi kalau memang ingin untuk meningkatkan skill dan ada peluang kerja di luar negeri, kemudian kembali ke Indonesia bisa membangun negeri, ya tidak masalah," ucapnya.

Di sisi lain, menaker melihat fenomena ini sebagai tantangan bagi pemerintah untuk memastikan hadirnya lapangan kerja yang lebih baik untuk seluruh masyarakat Indonesia. Harapannya, masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan upah yang layak.

Baca Juga: Prabowo Klaim Efisiensi Anggaran Sudah Berhasil Menghemat Rp300 T

"Ini tantangan buat kita kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs itu yang kemudian menjadi catatan dan perhatian kami," tandas Yassierli.