Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyerukan pentingnya merawat lansia sebagai cermin martabat bangsa.

Mengusung sub-tema ‘Merawat Lansia, Merawat Bangsa’ peringatan tahun ini menjadi momentum reflektif untuk memperkuat komitmen semua pihak dalam mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, dan produktif.

“Tema ini sangat relevan. Merawat lansia bukan sekadar tugas, melainkan jati diri dan martabat bangsa. Merawat mereka berarti merawat masa depan kita bersama,” ungkap dr. Ari Setyaningrum, Sp.KO, selaku Ketua Tim Kerja Departemen Pelayanan Kesehatan Usia Rentan Kementerian Kesehatan RI, saat acara konferensi pers dan peluncuran produk PT Uni-Charm Indonesia Tbk yaitu Lifree, di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Rabu (28/5/2025) kemarin.

Dalam pemaparannya, dr. Ari mengatakan, Indonesia tengah memasuki era populasi menua (aging population). Berdasarkan data, kata dia, pada tahun 2024 jumlah lansia mencapai sekitar 29 juta jiwa atau 12% dari total penduduk, naik dari 11,75% pada 2023. Diproyeksikan, pada tahun 2045 angka ini akan meningkat hingga 20%.

“Saat ini, 21 dari 38 provinsi telah masuk kategori aging population. Daerah dengan populasi lansia tertinggi di antaranya DIY Yogyakarta sebanyak 16,28%, Jawa Timur 16,02%, dan Jawa Tengah 15,46%,” jelas dr. Ari.

Menurut dr. Ari, kondisi ini menjadi alarm penting bahwa Indonesia Emas 2045 bukan hanya soal bonus demografi generasi muda, tapi juga menyiapkan lansia yang tetap aktif dan sehat.

Lebih lanjut, dr. Ari menuturkan bahwa Kemenkes melalui Program Kesehatan Lanjut Usia berupaya meningkatkan kualitas hidup lansia dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Namun, seiring bertambahnya usia, risiko penyakit kronis dan penurunan fungsi tubuh tak terhindarkan, yang berdampak pada tingkat kemandirian lansia.

“Kondisi ini sering kali memerlukan perawatan jangka panjang yang berkelanjutan dan penuh perhatian, baik oleh keluarga maupun tenaga profesional,” tutur dr. Ari.

Ia juga menekankan pentingnya memahami konsep perawatan jangka panjang seperti yang didefinisikan WHO: menjaga kualitas hidup lansia yang tak mampu merawat diri, agar tetap memiliki otonomi dan partisipasi.

Baca Juga: Sinergi Nutrifood, Kemenkes RI, dan Badan POM Gencarkan Edukasi Literasi Nilai Gizi Pada Makanan Kemasan