Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi anak-anak dan ibu hamil.
Dia mengatakan, program andalan Presiden Prabowo membawa banyak sekali manfaat bagi masyarakat, salah satunya menggerakan roda ekonomi yang menyasar hingga masyarakat kelas bawah. Untuk itu dia meminta supaya masyarakat mendukung penuh program tersebut.
Baca Juga: Prabowo Terbitkan Perpres Tata Kelola MBG di Tengah Marak Kasus Keracunan
“MBG bukan hanya sekadar menyasar peningkatan gizi anak, tetapi juga membangun ekosistem usaha agar betul-betul ekonomi bergerak di lapisan bawah,” ujar Maman dalam keterangan pers Kementerian UMKM di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Ia mengakui sejumlah persoalan dalam pelaksanaan program masih perlu dievaluasi dan disempurnakan. Menurutnya, masih ada waktu untuk memperbaiki sistem, tata kelola, serta aspek lain yang relevan. Maman pun menanggapi tudingan adanya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) fiktif, yang menurutnya merupakan kekeliruan.
“Dalam kebijakan Badan Gizi Nasional (BGN), dikenal istilah roll back, di mana terhadap kasus itu ditemukan sekitar 5.000 SPPG yang telah mendaftar, namun tidak segera membangun dan memulai kegiatan. Itulah yang akan dihapus jika tidak melanjutkan pembangunan. Jadi bukan berarti ada SPPG fiktif,” ucap Maman.
Ia mengungkapkan, banyak pengusaha yang telah memperoleh titik SPPG, tetapi belum mampu membangun karena keterbatasan finansial. Kondisi ini, menurutnya, perlu menjadi bahan evaluasi dalam penyusunan regulasi BGN.
“Pertama, BGN sendiri yang menentukan titik beserta sekolahnya. Kedua, jangan beri kesempatan bagi siapa pun untuk mengelola dapur umum yang jumlahnya melebihi batas,” katanya.
Lebih lanjut, Maman menekankan bahwa dampak ekonomi dari MBG tidak kalah penting dibanding aspek gizi. Ia menyebut satu SPPG bisa melibatkan hingga 15 pemasok, dan setiap pemasok memiliki 3–5 pekerja. “Artinya, ada multiplier effect berupa keterlibatan UMKM sekaligus penyerapan tenaga kerja lokal. Dan itu nyata terjadi,” tegasnya.