Pemahaman responden terhadap investasi digital
Mayoritas (55%) responden memiliki pemahaman mendasar seputar investasi digital, terutama pada instrumen reksa dana dan saham. Namun, studi ini memperlihatkan polaritas pemahaman di kalangan responden terhadap perbedaan antara investasi digital dan konvensional, seperti tabungan atau deposito. Sementara 42% responden telah memiliki pemahaman yang jelas tentang perbedaannya, 44% responden mengaku masih memiliki pengetahuan yang terbatas, dan 14% responden tidak mengetahui perbedaannya sama sekali.
Sementara itu, 89% responden menyatakan bahwa mereka memahami risiko investasi digital - dengan tingkat pengetahuan yang berbeda-beda - dan cara untuk mengelola risiko tersebut, terutama di kalangan responden laki-laki yang sudah bekerja, tinggal di Jabodetabek dengan SES menengah ke atas. Namun, masih terdapat kesenjangan pengetahuan yang cukup besar dalam hal mengukur kesuksesan investasi digital, dengan 49% menyatakan hanya memiliki sedikit pemahaman dan 18% yang menyatakan sama sekali tidak memahami bagaimana cara mengukur kesuksesan investasi digital.
Timothy juga menyampaikan bahwa “Studi kami memperlihatkan bahwa kesadaran akan peraturan dan pengawasan terkait investasi digital di Indonesia sangat bervariasi di antara responden. Hampir setengahnya memahami dan familier dengan peraturan tersebut, menunjukkan pemahaman yang kuat tentang regulasi yang berlaku di Indonesia. Sementara itu, kurang dari setengahnya pernah mendengar tentang peraturan, tetapi tidak memiliki pengetahuan mendalam, dan sebagian kecil sama sekali tidak mengetahui peraturan apa pun yang terkait.”
Baca Juga: Pertumbuhan Volume Investasi Real Estate Komersial Asia Pasifik, Cetak US$27,3 Miliar
Perilaku investasi digital di Indonesia
Sebesar 90% responden mengaku mencari terlebih dahulu informasi seputar investasi digital sebelum mereka memulai berinvestasi. Tujuh dari sepuluh responden mencari informasi terkait pasar modal dan investasi selama beberapa kali dalam sebulan. Laki-laki, mereka yang bekerja, dan mereka yang berasal dari kelas menengah atas cenderung lebih sering mengakses informasi ini. Sebaliknya, perempuan lebih jarang atau bahkan hampir tidak pernah mencari informasi terkait investasi.
Setengah dari responden yang disurvei percaya dengan transparansi dan keamanan investasi digital. Tingkat kepercayaan ini menunjukkan persepsi yang positif terhadap kemampuan platform digital untuk menjaga dan memberikan informasi yang jelas terkait praktik berinvestasi.
Responden memutuskan untuk berinvestasi secara digital utamanya karena kenyamanan untuk melakukan transaksi kapan pun dan di mana pun. Selain itu, kemampuan untuk berinvestasi dengan modal rendah juga menjadi alasan mengapa responden tertarik untuk berinvestasi secara digital.
Di sisi lain, responden mengungkapkan kekhawatiran tentang stabilitas dan keberlangsungan bisnis platform investasi. Mereka khawatir akan kemungkinan kebangkrutan atau masalah operasional platform tempat mereka berinvestasi, serta volatilitas dan fluktuasi pasar. Hal-hal ini menjadi faktor yang menghambat mereka dalam memulai investasi.