“layaknya mengupas onion lapis demi lapis, proses membuka lapisan diri bukanlah proses yang nyaman. Saat kita berani menanggalkan topeng sosial, peran, dan ekspektasi yang melekat, sering kali ada air mata yang harus jatuh. Namun akhirnya kita akan bertemu dengan keindahan inti yang paling sejati, diri yang jujur, rapuh, tapi juga paling murni,” ungkapnya.

Di balik proses itu, kata Christie, tersimpan pesan bahwa kecantikan sejati justru muncul dari keberanian untuk jujur pada diri sendiri.

“Koleksi ini menyimbolkan bahwa cantik bukan tentang lapisan luar yang menutupi, tapi keberanian menanggalkan lapisan itu,” beber lulusan Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA), Singapura, itu.

“Inilah makna Cheat Your Age bagi saya, bagaimana jiwa muda akan muncul ketika kita kembali ke diri yang otentik. Bersama POND’S Age Miracle, saya ingin menyuarakan bahwa Youth Has No Age, usia boleh bertambah, tapi inti diri kita sejatinya tidak pernah menua,” sambung Christie.

Lewat ‘Glass Onion’ juga, Christie yang pernah meraih rekor MURI untuk Fashion Show dengan Kreator Terbanyak ini mengajak perempuan lain untuk mendefinisikan ulang arti kecantikan dan usia.

Menurutnya, ageless beauty bukanlah tentang mempertahankan tampilan luar, melainkan tentang keberanian menanggalkan lapisan-lapisan yang membatasi.

“Sementara, youth has no age menegaskan bahwa jiwa muda muncul ketika seseorang hidup dalam kejujuran dan keaslian dirinya sendiri, yakni polos, murni, dan penuh semangat,” tukas Christie.

“Koleksi ini pun menjadi representasi visual dari filosofi tersebut, yakni permainan lapisan kain transparan, potongan lembut, dan detail halus yang seolah menyingkap lapisan demi lapisan hingga ke inti yang paling jujur,” pungkas Christie.

Baca Juga: Express Yourself, Pevita Pearce Ajak Perempuan Tunjukkan Karakter Lewat Rambut