5. A World Without Email: Reimagining Work in an Age of Communication Overload

A World Without Email karya Newport ini menceritakan bahwa email telah menjadi racun bagi produktivitas kita dan menawarkan rencana untuk menata ulang komunikasi kerja. Lewat buku ini, Newport memberikan saran praktis tentang cara mengurangi kekacauan email dan menggantinya dengan alat yang lebih efisien untuk mencapai kehidupan kerja yang lebih produktif.

Buku ini pun terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama, yang berjudul "The Case Against Email," memberikan pembahasan definitif tentang bagaimana dunia kerja berubah setelah diperkenalkannya alat komunikasi digital, dan konsekuensi yang tidak diinginkan apa saja yang ditimbulkan oleh perubahan ini.

Bagian kedua, yang berjudul "Principles for A World Without Email," memperkenalkan kerangka kerja yang Newport sebut teori modal perhatian yang dapat digunakan untuk secara radikal memikirkan kembali cara kita bekerja, mendorong kita menuju visi di mana pesan ad hoc yang tak henti-hentinya digantikan dengan pendekatan yang jauh lebih berkelanjutan dan terstruktur untuk menghasilkan keluaran yang berharga dengan otak kita.

Dikatakan Newport, buku ini dirancang agar relevan bagi beberapa audiens yang berbeda, termasuk karyawan, pengusaha, dan eksekutif.

6. The Time-Block Planner: A Daily Method for Deep Work in a Distracted World

Pembagian waktu adalah metode manajemen waktu yang telah lama digunakan oleh beberapa orang paling efektif di dunia, dari Elon Musk hingga Bill Gates, dan dipromosikan oleh beberapa pemikir terpintar dalam produktivitas, dari Peter Drucker hingga Benjamin Franklin.

Selama 15 tahun, Cal Newport pun telah memuji manfaat pembagian waktu. Kini untuk pertama kalinya, sistem ini telah tertuang dalam buku yang memudahkan siapa pun untuk menerapkan ide-ide ini dalam kehidupan profesional mereka sendiri.

‘The Time-Block Planner’ dibuka dengan pengantar dari Newport untuk memandu pembaca melalui dasar-dasar pemblokiran waktu yang efektif. Buku ini juga akan membantu para pembaca untuk menyingkirkan gangguan dan tuntutan orang lain terhadap waktu, dan fokus untuk mencapai lebih banyak upaya mendalam daripada yang mungkin pernah kita kira.

7. Slow Productivity: The Lost Art of Accomplishment Without Burnout

‘Slow Productivity’ adalah buku kedelapan Newport. Seperti subjudulnya, buku ini menggambarkan filosofi baru yang inovatif untuk mengejar pencapaian yang berarti sambil menghindari kelebihan beban.

Buku ini memberikan variasi lain dan meninjau kembali ide-ide yang telah dieksplorasi Newport sebelumnya, meskipun kerangka kali ini adalah bagaimana obsesi budaya kita dengan produktivitas dibentuk (dan akibatnya dibelokkan) oleh Revolusi Industri.  

Buku ini juga bisa dibilang sebuah filosofi inovatif untuk mengejar pencapaian yang bermakna sambil menghindari beban berlebih.

Dalam buku ini, Newport mendefinisikan bahwa saat ini ‘produktivitas sudah rusak’. Hal itu mendorong kita untuk memperlakukan kesibukan sebagai pengganti upaya yang bermanfaat, yang mengarah pada daftar tugas yang sangat banyak dan rapat yang tak henti-hentinya.

Lewat buku ini, Newport memaparkan prinsip-prinsip utama “produktivitas lambat”, alternatif yang lebih berkelanjutan untuk mengatasi beban kerja yang tak berujung yang menjadi ciri khas kita saat ini.

Dengan memadukan kritik budaya dengan pragmatisme sistematis, Newport mendekonstruksi absurditas yang melekat dalam gagasan standar tentang produktivitas, lalu memberikan saran langkah demi langkah bagi para pekerja untuk menggantinya dengan alternatif yang lebih lambat dan lebih manusiawi.

Buku ini bisa dibilang menyediakan peta jalan untuk menghindari beban kerja berlebih dan sebaliknya tiba pada pendekatan yang lebih abadi untuk mengejar pencapaian yang berarti. Newport berpandangan, dunia kerja akan mengalami revolusi baru, dan ‘Slow Productivity’ adalah hal yang kita butuhkan.

Baca Juga: Meningkatkan Kualitas Hidup, Ini Daftar Buku Karya Darius Foroux yang Wajib Kamu Baca!