Tempo Scan Group yang sebelumnya juga dikenal sebagai The Tempo Group merupakan suatu kelompok usaha swasta nasional yang terdiri lebih dari 30 perusahaan yang sebagian bernaung di dalam PT Tempo Scan Pacific Tbk, sebagai salah satu Holding Company dari Tempo Scan Group.

Gurita bisnis ini lahir berkat tangan dingin seorang pengusaha wanita bernama Kartini Muljadi. Kelompok usaha ini bergerak di bidang usaha utama manufaktur & pemasaran produk farmasi, produk nutrisi, produk konsumen & kosmetika, serta jasa distribusi & logistik, serta properti dan jasa keuangan.

Terkhusus PT Tempo Scan Pacific Tbk, jaringan usahanya sendiri mencakup 219 lokasi yang terdiri dari 46 kantor cabang dan 173 titik penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia + 6 DC (Distribution Center) + 2 ECFS (e-Commerce & Cosmetics Fulfillment Service).

Adapun, produk-produk Tempo Scan Pacific yang telah dikenal masyarakat, diantaranya produk kesehatan (Bodrex, Oskadon, NEO rheumacyl, Brodexin, Contrexyn, Contrex, Oskadryl, Neodulax, Hemaviton, Ipi Vitamin, Vidoran, Polaris, Vitonal, Neo Hormoviton, Wybert Herbal dan Herbalax).

Tempo Scan Pacific juga mengeluarkan sejumlah kosmetik seperti Marina, Ultima II, Total Care, S.O.S, dan My Baby. Perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta Selatan ini juga menggaet produk kosmetik internasional seperti Estee Lauder, Revlon, CLINIQUE dan M.A.C, Bobbi Brown dan LA MER Creme de La Mer, dan Joe Malone London.

Lantas, seperti apa sejarah dan kiprah PT Tempo Scan Pacific ini? Berikut Olenka ulas selengkapnya, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga: Mardhitex® Jadi Supplier Tekstil Andalan Brand Lokal Indonesia, Produk dan Layanan Berkualitas

Sejarah Pendirian Perusahaan

Kartini Muljadi merupakan pemilik Tempo Group, perusahaan yang menjadi induk dari PT Tempo Scan Pacific Tbk. Siapa sangka, sebelum menjadi pengusaha terkenal, wanita kelahiran 17 Mei 1930 ini mengawali kariernya sebagai hakim dan pengacara.

Pada tahun 2022, Forbes mencatat, kekayaan Kartini Muljadi dan keluarga sebanyak US$ 695 juta atau setara dengan Rp10,77 triliun (asumsi kurs Rp15.500). Pada tahun 2021 lalu, Kartini Muljadi berada di peringkat 50 orang terkaya di Indonesia.

Menurut sejarahnya sendiri, Kartini lahir dengan nama Pauline Fanny Kho, dan saat berusia sekitar 2,5 tahun, ibunya meninggal. Ayahnya kemudian menikahi seorang wanita keturunan Tionghoa, yang bekerja sebagai pedagang dan mengajari Kartini untuk bekerja secara industri.

Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, etnis Tionghoa didorong untuk mengadopsi nama Indonesia, sehingga ayahnya pun mengubah namanya dari Kho (Xu dalam bahasa Tiongkok) menjadi Budi Tjahjono, sementara Pauline Fanny Kho mengubah namanya menjadi Kartini, sesuai nama tokoh emansipasi wanita Indonesia, yakni Kartini.

Kartini dan saudaranya merupakan salah satu dari hanya sedikit anak non-Belanda yang diperbolehkan untuk belajar di sekolah Eropa, di mana mereka belajar Bahasa Indonesia, Belanda, Inggris, Jerman, dan Prancis, sebelum akhirnya memilih untuk belajar matematika.

Selama berkuliah di Jakarta, Kartini juga bekerja di sebuah salon kecantikan yang dimiliki oleh seorang wanita Belanda yang menikahi seorang dokter Indonesia. Wanita Belanda tersebut pun mengajarinya cara untuk membuat kosmetik. Saat wanita tersebut kembali ke Belanda, Kartini pun membeli bisnis milik wanita tersebut dengan cara mencicil.

Bisnis tersebut kemudian menjadi Tempo Scan, yang didirikan pada tahun 1953. Nama bisnis tersebut lalu diubah menjadi Tempo Scan Pacific dan kemudian menjadi salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia hingga sekarang.

Kartini menikahi Djojo Muljadi (Liem Tjing Hien, 1915-1973), yang pernah bekerja sebagai notaris, serta sebagai sekretaris Sing Ming Hui pada tahun 1950 dan sebagai presiden Sing Ming Hui mulai tahun 1953 hingga 1955. Keduanya memiliki empat anak, yakni Sutjipto Husodo Muljadi, Dian Mulyani Muljadi, Gunawan S. Muljadi, dan Handojo Selamet Muljadi.

Sutjipto memiliki PT Mulia Graha Abadi. Sementara, Dian adalah seorang sosialita dan editor majalah, serta menjalankan Fimela. Sedangkan, Gunawan menjalankan firma hukum milik Kartini dan Handojo S. Muljadi memimpin Tempo Scan Pacific.  Kartini hanya mengawasi jalannya kepemimpinan Handjojo sembari mengontrol bisnis konsultan hukumnya, Kartini Muljadi & Rekan yang didirikan pada 2 Juli 1990.

Baca Juga: Kisah Perjalanan Brand AQUA, Pelopor Air Minum Kemasan Indonesia hingga Diakuisisi Danone