Pemilik Mayapada Group Dato Sri Tahir tak pernah mendorong anak-anaknya menjadi orang kaya dengan bekerja mengumpulkan harta kekayaan sebanyak-banyaknya. 

Tujuan Tahir hanya satu: mendidik putra putrinya dengan sebaik-baiknya supaya kelak mereka  tumbuh menjadi orang-orang baik yang bermanfaat bagi orang lain. 

“Bagaimana aku mendidik anak-anakku? Tujuanku satu-satunya adalah menjadikan mereka orang baik dalam arti kebenaran,” kata Tahir dilansir Olenka.id Kamis (24/4/2025). 

Baca Juga: Perjuangan dan Dedikasi Tahir untuk Keluarga Riady: Saya Rela Mati Demi Ayah Mertua

“Saya tidak pernah punya niat atau sengaja mendorong mereka untuk menjadi kaya atau sukses dalam mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Tidak,” tambahnya. 

Harapan Tahir menjadikan putra-putrinya menjadi orang baik bukanlah asa yang hanya sekadar di angan-angan. Semuanya ia tunjukan lewat berbagai macam cara, nasihat dan petuah senantiasa ia berikan seraya membawanya dalam doa-doa yang rutin dipanjatkan di pagi buta. 

“Setiap pagi sekitar pukul setengah enam aku selalu bermeditasi untuk menenangkan pikiranku. Setelah itu aku berdoa dengan sungguh-sungguh. Aku berdoa untuk anak-anakku, dan aku memohon kepada Tuhan agar mereka menjadi orang yang baik,” tuturnya. 

Tahir dianugerahi empat orang anak, tiga putri dan satu laki-laki, mereka adalah: Jane Tahir, Grace Tahir, Victoria Tahir dan Jonathan Tahir yang paling mendapat perhatian dari sang ayah, maklum ia paling bontot sekaligus putra tunggal yang kelak punya beban tanggung jawab yang paling besar diantara tiga saudarinya. 

“Jonathan paling banyak mendapat perhatian saya dalam doa-doa saya karena dia adalah putra tunggal.Dia akan melindungi saudara-saudari dan ibunya. Saya selalu menyediakan tempat khusus untuknya dalam doa-doa saya. Saya tidak berdoa untuk kekayaannya. Saya berdoa kepada Tuhan agar dia menjadikan dirinya orang yang saleh, bukan bajingan, tukang manipulasi, atau penipu,” beber Tahir. 

Tumbuh Menjadi Menjadi Orang Baik 

Harapan dan doa-doa Tahir mulai menemukan jawaban setelah ke empat anaknya mulai tumbuh dewasa. Sesuai harapannya semua tumbuh menjadi pribadi yang bijaksana, mereka adalah orang-orang baik yang berkontribusi dan punya andil  untuk sesama. 

“Alhamdulillah, sampai sekarang anak-anak saya tumbuh menjadi anak yang berkarakter baik,” ujar Tahir. 

Baca Juga: Tahir yang Jatuh Bangun Merintis Bisnis dengan Keringat Sendiri

Salah satu krakter yang membuat Tahir berkesan adalah ketika ke empat anaknya kompak menolak bonus yang ia berikan, alasannya sangat sederhana: mereka merasa sudah cukup dengan penghasilan mereka,sikap itu menunjukkan kerendahan hati dan ketidaktamakan, mereka mensyukuri apa yang telah mereka peroleh. 

“Setiap akhir tahun saya selalu menyisihkan dana khusus yang saya berikan kepada mereka sebagai bonus, penghargaan dari saya atas usaha mereka selama setahun membantu saya. Tidak ada satupun dari mereka yang mau menerima uang tersebut,” ucap Tahir 

"Sudahlah Pa, simpan saja. Kami bisa hidup cukup dengan gaji kami," kata Tahir mengulangi pernyataan keempat anaknya.

Ke empat anak Tahir kini telah menempuh jalan hidupnya sendiri-sendiri  Jane menikah dengan Budi Setyawan, seorang pria yang baik dan religius. Sebelumnya ia bekerja di salah satu perusahaan bebas bea milik Tahir.  Kemudian ia mengembangkan dan membuka usaha bebas bea miliknya sendiri dan bekerja sebagai kontraktor. 

“Saya menghargai usahanya untuk menjadi mandiri. Jane bekerja di Mayapada Group sebagai Wakil Presiden Direktur,” tuturnya  

Sedangkan Victoria menikah dengan William Tandiono, lulusan Universitas Stanford, putra seorang eksportir kopi. Victoria menjalankan bisnis kecil pilihannya sendiri.

“Menantu laki-laki ini tidak bekerja di bisnis saya. Ia menjalankan bisnis milik orang tuanya yang bergerak di bidang kopi,”ungkap Tahir. .