Bukan hanya laki-laki, wanita juga berpotensi menjadi seorang pemimpin. Dengan kemampuan yang tak kalah hebatnya, wanita dapat mengambil peran strategis, memimpin dengan empati, dan membawa perubahan positif di berbagai bidang kehidupan.

Terbukti, banyak pemimpin wanita di Indonesia yang begitu kompeten di bidangnya. Sebut saja Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, yang berhasil masuk dalam daftar 100 pemimpin wanita bisnis paling berpengaruh di Indonesia.

Di sisi lain, mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi perempuan di Indonesia yang menduduki posisi manajerial mencapai 32,26% pada tahun 2022. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2015, yang hanya sebesar 22,32%. 

Peningkatan ini menjadi bukti bahwa potensi kepemimpinan perempuan di Indonesia terus berkembang, membuka peluang lebih besar bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan strategis

Menjadi seorang pemimpin tentunya memiliki kemampuan yang tidak hanya fokus pada pengambilan keputusan strategi, tetapi juga pada pencapaian tujuan yang membawa dampak positif bagi masyarakat.

Untuk menjadi seorang pemimpin yang berkompeten, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Seorang entrepreneur bernama Archana Khosla Burman, berbagi tips untuk menjadi seorang pemimpin wanita berkompeten berdasarkan pengalamannya. Menukil dari laman Times of India, Senin (13/1/2025), berikut lima di antaranya.

Baca Juga: 7 Skill Wajib yang Dibutuhkan Setiap Pemimpin di Tahun 2025

1. Menunjukkan Diri yang Sebenarnya

Salah satu hal pertama yang Archana pelajari adalah betapa pentingnya merangkul atau menunjukkan diri sendiri yang sebenarnya. Kepemimpinan sama sekali tidak ada hubungannya dengan menyesuaikan diri dengan semacam cetakan, terutama bagi wanita. 

“Ini, menurut pengalaman saya, benar-benar cara terbaik untuk jujur ​​pada diri sendiri,” ujar Archana

Hal tersebut membuatnya lebih baik dalam berempati, berkomunikasi dengan baik, dan mahir dalam cara menangani hubungan dengan rekan kerja. Hal itu pula yang juga sudah membantunya dalam memimpin sebagai diri yang paling autentik. 

“Daripada mencoba meniru orang lain, saya fokus pada apa yang terbaik bagi saya, yaitu mengikuti naluri saya dan menciptakan lingkungan di mana orang merasa diakui, dihargai, dan terinspirasi,” jelasnya.

2. Perkuat Jejaring

Kesuksesan jarang terjadi sendirian. Salah satu investasi terbaik yang dapat dilakukan adalah membangun jaringan mentor, rekan kerja, dan rekan sejawat yang dapat memberikan arahan, motivasi, serta sudut pandang baru. 

Selain belajar dari orang lain, berbagi pengetahuan dan membantu orang di sekitar juga penting untuk menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan mendorong perkembangan bersama.

3. Memimpin dengan Jelas dan Sesuai Tujuan

Menjadi seorang pemimpin tanpa tujuan yang jelas mungkin terasa seperti tidak akan ke mana-mana. Kejelasan visi memberikan arah yang pasti, sehingga seorang pemimpin dapat dengan mudah membimbing dan memotivasi orang lain. 

Penekanan pada "mengapa" di balik setiap tindakan atau keputusan membantu membangun rasa kebersamaan, karena orang-orang cenderung terhubung dengan tujuan yang mereka pahami. 

Dengan menyatukan semua orang di bawah visi yang sama, pemimpin menciptakan lingkungan di mana setiap individu merasa dihargai dan memiliki peran dalam mencapai tujuan bersama.

4. Jadilah Fleksibel dan Tangguh

Hambatan tidak dapat dihindari dalam dunia bisnis dan kepemimpinan. Namun, bukan apa yang terjadi yang mendefinisikan, tetapi bagaimana kamu menghadapinya. 

Archana menyimpulkan bahwa kemampuan beradaptasi adalah aspek penting dari kepemimpinan. Segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana dan tantangan yang tidak terduga dapat muncul di tengah-tengah suatu proyek. 

Daripada menjadi frustrasi dan berhenti, lihatlah ini sebagai kesempatan belajar. Ketahanan adalah tentang bangkit kembali dengan lebih kuat dan lebih bijaksana. 

“Ketika kamu terus beradaptasi dan maju, tim merasakan dedikasimu dan energi itu memotivasi orang lain untuk mengadopsi pendekatanmu dan berhasil juga,” katanya.

Baca Juga: Era Kecerdasan Buatan, Ini 3 Langkah yang Harus Diambil Pemimpin Bisnis Sekarang

5. Prioritaskan Keseimbangan dan Kesejahteraan

Menjadi seorang pemimpin wanita tentu saja bisa sibuk, tetapi keseimbangan dapat dicapai. Bagi Archana, meski pertumbuhan profesional sangat penting, kesejahteraan pribadi adalah dasar dari kesuksesan yang berkelanjutan. 

“Saya telah sangat bermaksud untuk memberi ruang bagi keluarga, hobi, dan perawatan diri. Selain bersantai, mereka juga bermanfaat untuk mengisi ulang dan mempertahankan perspektif yang seimbang,” jelasnya. 

Menurut Archana, pemimpin yang sehat dan cukup istirahat dapat memberikan kejelasan dan energi pada pekerjaan mereka, membuat keputusan yang lebih baik, dan menginspirasi orang lain untuk mencapai yang terbaik. 

“Ini adalah pelajaran yang butuh waktu lama untuk saya pelajari: merawat diri sendiri bukanlah kemewahan, tetapi kebutuhan mutlak,” imbuhnya.