Dunia kuliner Indonesia berduka. Murniati Widjaja, sosok inspiratif di balik lahirnya salah satu merek kuliner paling terkenal di tanah air, Es Teler 77, telah berpulang. Kabar duka ini disampaikan melalui akun resmi media sosial Es Teler 77, yang mengungkapkan rasa kehilangan atas kepergian perempuan yang telah memberikan kontribusi luar biasa terhadap perkembangan industri kuliner nasional.
Kepergian Murniati pada Senin (14/04/2025) itu menjadi momen reflektif bagi banyak orang, khususnya pelaku usaha kuliner, tentang dedikasi, kerja keras, dan semangat inovatif yang ia tunjukkan selama hidupnya.
Ia bukan hanya dikenal sebagai pencipta minuman es teler yang populer, tapi juga sebagai fondasi dari berkembangnya bisnis keluarga yang menjelma menjadi waralaba kuliner nasional berskala internasional.
Lantas, seperti apa sosok Muniarti semasa hidupnya? Dan, bagaimana perjalanannya bersama keluarga dalam mendirikan Es Teler 77? Simak kisahnya berikut ini:
Sosok Sederhana dengan Cita Rasa Luar Biasa
Murniati Widjaja dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan penuh semangat. Ia bukan berasal dari latar belakang dunia usaha atau kuliner profesional, namun kecintaannya terhadap dapur dan keinginan untuk menghadirkan kebahagiaan melalui makanan menjadi kunci kesuksesannya.
Sejak muda, Murniati dikenal di lingkungan keluarga dan tetangga sebagai sosok ibu rumah tangga yang rajin mencoba resep-resep baru. Ia suka meracik berbagai minuman dan makanan tradisional dengan pendekatan khas: sederhana namun kuat di rasa. Dari dapur rumahnya inilah, ia mulai meramu resep es teler yang kemudian mengubah hidupnya dan keluarganya.
Baca Juga: Keunggulan Perempuan kala Memimpin Sebuah Bisnis
Pada tahun 1981, ia mengikuti sebuah lomba membuat minuman es teler di Jakarta. Berbekal bahan-bahan yang ia pilih sendiri – potongan nangka manis, daging kelapa muda, irisan alpukat, es serut, dan sirup kental hasil racikannya sendiri – Murniati berhasil menciptakan kombinasi rasa yang langsung memikat hati para juri. Tak hanya sekadar segar, namun juga otentik dan mengingatkan akan kekayaan buah tropis Indonesia.
Kemenangan dalam lomba tersebut bukan hanya sekadar prestasi, melainkan titik balik dalam kehidupan Murniati. Ia mulai menyadari bahwa racikannya bukan hanya disukai oleh segelintir orang, melainkan berpotensi besar menjadi produk unggulan kuliner nasional.
Lahirnya Es Teler 77
Tepat pada 7 Juli 1982, bersama suaminya Trisno Budijanto, putrinya Yenny Setia Widjaja, dan menantunya Sukyatno Nugroho, Murniati mendirikan warung kecil di kawasan Jakarta Pusat yang diberi nama Es Teler 77. Angka “77” merujuk pada tanggal pendirian (7 Juli), sekaligus menjadi simbol keberuntungan dan harapan akan keberlanjutan usaha.
Baca Juga: Mengenal Sosok Retno Marsudi, Perempuan Eks Kapten Diplomasi Indonesia yang Menginspirasi
Awalnya, warung tersebut hanya menyajikan satu menu utama: es teler racikan Murniati. Namun, karena respons pasar yang sangat positif, keluarga tersebut mulai menambah menu lain seperti mie ayam, nasi goreng, dan makanan khas Indonesia lainnya. Seluruh resep berasal dari hasil eksplorasi dapur Murniati dan Yenny, sehingga cita rasa tetap konsisten dan otentik.
Murniati tidak hanya menjadi "ibu dapur", tetapi juga penasihat dalam pengembangan menu dan kualitas rasa. Ia dikenal sangat detail dalam menjaga keseimbangan rasa, kesegaran bahan, dan penyajian yang rapi.
Di balik layar, perannya sangat krusial dalam menjaga identitas cita rasa Es Teler 77 hingga dapat diterima lintas generasi.
Baca Juga: Mengenal Handayani, Perempuan Inspiratif yang Jadi Direktur Bisnis Konsumer BRI
Membawa Waralaba Lokal ke Tingkat Internasional
Lima tahun setelah berdiri, pada 1987, Es Teler 77 menjadi pionir dalam sistem waralaba kuliner di Indonesia. Di bawah kepemimpinan menantunya, Sukyatno Nugroho, gerai pertama berbasis waralaba dibuka di Solo, Jawa Tengah. Ini merupakan langkah besar yang belum banyak diambil pelaku usaha kuliner lokal saat itu.
Sistem waralaba ini memungkinkan pertumbuhan pesat jaringan Es Teler 77. Dengan standar resep dan sistem operasional yang telah dibakukan, restoran ini berkembang ke berbagai kota besar di Indonesia, dan bahkan ekspansi ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Australia, Arab Saudi, dan India.
Baca Juga: Mengenal Sosok Marina Budiman, Jadi Wanita Terkaya di Indonesia Berkat Bisnis Data Center
Dalam sebuah wawancara, Sukyatno pernah mengakui bahwa keberhasilan besar Es Teler 77 tak lepas dari peran ibu mertuanya.
“Tanpa resep racikan Ibu Murniati, mungkin usaha ini tidak akan pernah ada,” katanya.
Warisan Kuliner yang Tak Terlupakan
Di tengah derasnya arus modernisasi dan munculnya banyak merek kuliner baru, Es Teler 77 tetap eksis. Ini menjadi bukti bahwa kualitas dan konsistensi rasa memiliki tempat istimewa di hati konsumen.
Kini, lebih dari 40 tahun sejak racikan pertama Murniati diperkenalkan ke publik, ratusan gerai Es Teler 77 tetap menjadi destinasi favorit, tak hanya untuk menikmati es teler, tetapi juga sebagai simbol sukses usaha kuliner keluarga Indonesia.
Baca Juga: Mengenang Sosok Maria Emilia Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia
Warisan Murniati Widjaja tidak hanya berupa minuman populer atau jaringan restoran besar, tetapi juga filosofi bahwa usaha besar bisa dimulai dari dapur kecil, dengan dedikasi dan ketulusan hati. Ia membuktikan bahwa seorang ibu rumah tangga bisa memberikan warisan luar biasa yang berdampak pada industri dan budaya.
Penghormatan dan Kenangan
Setelah kabar wafatnya beredar, berbagai tokoh kuliner, wirausahawan, dan pelanggan Es Teler 77 menyampaikan ucapan duka cita melalui media sosial. Banyak yang mengenang momen masa kecil mereka menikmati es teler bersama keluarga, dan bagaimana Es Teler 77 menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka.
IFRA Business Expo, organisasi yang menaungi bisnis waralaba di Indonesia, juga memberikan penghormatan atas peran besar Murniati dalam membentuk wajah industri waralaba nasional.
Baca Juga: Mengenang Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, Sosok 'Ibu Kandung' Taksi Bluebird
Kepergian Murniati Widjaja menyisakan duka, tetapi juga rasa syukur dan hormat. Ia telah menunjukkan bahwa semangat, kerja keras, dan inovasi bisa lahir dari siapa saja, bahkan dari dapur sederhana seorang ibu rumah tangga.
Warisannya akan terus hidup, dalam setiap sendok es teler yang kita nikmati, dalam semangat kewirausahaan yang ditularkan, dan dalam semangat ibu-ibu Indonesia untuk terus berkarya dari rumah.
Selamat jalan, Ibu Murniati. Terima kasih atas rasa, dedikasi, dan inspirasinya!