Peran perempuan dalam sektor perbankan Indonesia semakin berkembang dan diakui, dengan banyak di antaranya yang menjadi figur penting dan disegani karena kepemimpinan yang bertanggung jawab. Salah satu sosok yang menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia adalah Handayani.
Selain memiliki pendidikan dalam bidang manajemen, ia juga pernah menjadi seorang dokter gigi yang kemudian beralih ke dunia perbankan. Kemampuannya untuk beradaptasi dan memimpin di industri keuangan menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan tidak menjadi hambatan bagi perempuan untuk mengukir prestasi dalam bidang yang mungkin terkesan didominasi oleh laki-laki.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini telah Olenka rangkum dari berbagai sumber mengenai karier hingga pendidikan Handayani, pada Kamis (27/03/2025).
Pendidikan
Handayani, yang kini menjabat sebagai Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), memiliki jejak pendidikan yang bertolak belakang dengan kariernya saat ini.
Ia lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Handayani sempat menggeluti dunia kedokteran gigi sebelum akhirnya memilih untuk beralih dan berkarir di industri perbankan. Tidak hanya sekedar berkarir, ia berhasil mendobrak batasan dengan menempati posisi puncak di sebuah perusahaan BUMN yang besar, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Perjalanan Karier
Pada awalnya, Handayani tidak memiliki latar belakang dari sisi perbankan. Namun setelah menyelesaikan pendidikan S-1 di bidang kedokteran gigi, Handayani melanjutkan pendidikan Magister Manajemen di Universitas Padjadjaran.
Pilihannya untuk melanjutkan pendidikan di bidang manajemen ini menjadi langkah awal perubahan besar dalam hidupnya.
Setelah ia lulus, Handayani sempat bekerja sebagai dokter gigi dan mengikuti praktik bersama dosen. Namun, sejak kecil, ia memiliki ketertarikan pada dunia perbankan karena sering diajak ibunya ke bank.
Pada tahun 1988, dengan rasa penasaran yang tinggi, ia melamar pekerjaan di sektor perbankan saat dunia perbankan Indonesia tengah berkembang pesat.
Sejak saat itu, perjalanan karirnya dimulai. Handayani bekerja di berbagai bank, baik swasta maupun BUMN, sebelum akhirnya bergabung dengan PT BRI, tempat ia mengabdikan diri hingga mencapai posisi Direktur Bisnis Konsumer.
Di BRI, ia berhasil melakukan berbagai pembenahan, salah satunya dalam hal struktur pendanaan yang berimplikasi positif terhadap efisiensi biaya, sehingga membawa Cost of Fund (CoF) BRI turun dari 3,22 persen menjadi 2,05 persen.
Meski memiliki jadwal yang padat, Handayani tidak pernah berhenti belajar. Ia selalu memperbaharui kompetensinya melalui berbagai kursus dan pelatihan, baik di dalam maupun luar negeri.
Hal ini menunjukkan tekadnya untuk terus meningkatkan kapasitas dirinya di bidang yang tengah digeluti. Bahkan jika diperlukan, ia rela mengeluarkan biaya pribadi untuk mengikuti pelatihan yang dianggapnya penting untuk pengembangan dirinya.
Keputusan Handayani untuk menerima peluang berdasarkan kecocokan dan komitmennya untuk menjalankannya sebaik-baiknya menjadi faktor penting yang mengantarkannya ke posisi-posisi strategis di berbagai perusahaan besar.
Di BRI, sebagai satu-satunya perempuan dalam jajaran direksi, Handayani merasa tertantang untuk mengubah citra bank agar lebih modern dan inovatif, sebuah langkah yang memperlihatkan kepemimpinan visioner bagi dirinya.
Relasi dan Koneksi Handayani
Handayani menilai bahwa jejaring adalah salah satu kunci penting dalam perjalanan karirnya. Sejak masih di bangku SMP, ia aktif dalam berorganisasi dan membangun jaringan pertemanan.
Hal ini membantunya untuk menemukan mentor-mentor yang tepat, seperti Rudy N Hamdani yang dikenal sebagai pakar dalam bidang consumer banking. Keberadaan mentor-mentor yang handal membuat kemampuannya semakin terasah.
Namun, Handayani juga tidak menerima setiap tawaran yang datang begitu saja. Ia selalu mempertimbangkan tiga hal utama: kompetensi, skill teknis, dan skill non-teknis. Hanya jika ketiganya cocok, dia akan menerima tawaran tersebut dan berkomitmen untuk menjalankannya dengan sebaik-baiknya.
Prinsip ini membuatnya terus berkembang, membawa Handayani hingga menduduki posisi penting di berbagai perusahaan, seperti Direktur Marketing & Alternate Distribution di PT AXA Mandiri di tahun 2013-2014 dan Direktur Komersial di PT Garuda Indonesia Tbk di tahun 2014-2016.
Perjalanan Handayani menunjukkan bahwa dengan tekad, ketekunan, dan komitmen untuk terus belajar, seseorang bisa meraih sukses meski tidak berawal dari latar belakang yang sesuai dengan bidang yang digeluti. Handayani membuktikan bahwa peluang selalu ada bagi mereka yang berani keluar dari zona nyaman dan terus berkembang.