Siapa yang tidak mengenal sosok Retno Marsudi? Dia adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri RI dan telah memulai karier sebagai diplomat sejak 1986.
Meskipun berasal dari keluarga sederhana, Retno termasuk sosok yang tidak mudah menyerah untuk mencapai cita-cita dan mimpinya sebagai seorang diplomat.
Perjalanan karir panjang dari Retno mengukir kisah inspiratif bagi anak muda yang sedang berusaha menggapai mimpinya.
Kini, meski tak lagi menjabat Menlu, perempuan yang identik dengan kacamatanya ini tetap layak dianggap sebagai contoh nyata dari kepemimpinan perempuan dalam diplomasi.
Ia membuktikan bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, perempuan dapat mencapai puncak karier dalam bidang yang biasanya didominasi oleh pria.
Lantas, seperti apa sosok Retno Marsudi lebih jauh? Dikutip dari berbagai sumber, Jumat (28/3/2025), berikut Olenka ulas profilnya.
Latar Belakang dan Pendidikan
Retno Lestari Priansari Marsudi, yang lebih dikenal sebagai Retno Marsudi, adalah sosok diplomat berpengaruh di Indonesia dan dunia.
Ia lahir di Semarang, 27 November 1962. Pendidikan dasar hingga menengah, ditempuh Retno di Semarang. Yakni SD Randusari, SMPN 3 Semarang, danSMAN 3 Semarang.
Mungkin tak banyak yang tahu, Retno kenal dengan Sri Mulyani ketika sama-sama menimba ilmu di SMAN 3 Semarang.
Lulus SMA, Retno diterima di jurusan Hubungan Internasional (HI) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1985.
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana, Retno melanjutkan pendidikan di Haagse Hogeschool, Belanda, dengan fokus pada studi Eropa. Ia juga mendapatkan pendidikan tambahan di bidang Hak Asasi Manusia di Universitas Oslo, Norwegia.
Retno Marsudi menikah Agus Marsudi, arsitek lulusan Universitas Delft dan Universitas Gadjah Mada. Keduanya dikaruniai dua anak, yakni Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi.
Kini putra sulung Retno, yakni Dyota Marsudi telah menjabat sebagai Direktur Eksekutif di suatu perusahaan ventura, sementara putra bungsunya menjadi seorang dokter
Rekam Jejak Karier
Melansir laman CNN Indonesia, pada masa akhir kuliahnya, Retno Marsudi mulai mengawali karier di Kementerian Luar Negeri dengan mengikuti rekrutmen langsung yang dilakukan oleh Deplu (sebutan Kementerian Luar Negeri dulu).
Pada 1986, ia bergabung sebagai staf di Biro Analisa dan Evaluasi untuk kerjasama ASEAN. Lalu, pada usia 30 tahun, Retno pun memulai karier sebagai diplomat di Kedutaan Besar Indonesia di Canberra (1990 s.d 1994). Di Australia, ia mendapatkan tugas untuk berbicara seputar isu pembantaian warga Timor Leste di Santa Cruz, Dili.
Kemudian, pada 1997 s.d 2001, Retno dikirim ke Belanda sebagai sekretaris bidang ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda.
Sejak bergabung dengan Kemenlu pada 1986, Retno Marsudi telah bertugas di berbagai pos, yakni:
- Menteri Luar Negeri, Oktober 2014 - 2024
- Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, 2012 - 2014
- Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, 2008 - 2012
- Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia, 2005 - 2008
- Direktur Eropa Barat, 2003-2005
- Direktur Kerjasama Intra dan Antar Regional Amerika dan Eropa, 2001-2003
- Bertugas di Kedutaan Besar Indonesia di Canberra (1990-1994) dan di Den Haag (1997-2001).
Kini, pasca-lepas dari jabatan Menlu, Retno pun ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai Utusan Khusus untuk isu air dunia. Jabatan baru nan prestis di PBB tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres melalui laman resmi UN.
Baca Juga: Mengenal Sosok Vera Eve Lim, Direktur Keuangan BCA dengan Sederet Prestasi