Aset Disita Negara
Setelah kematiannya, harta kekayaan Oei Tiong Ham yang sangat besar menjadi objek perebutan. Pemerintah Indonesia pun menyita sebagian besar aset dan perusahaan milik Oei Tiong Ham, termasuk OTHC dengan alasan nasionalisasi dan aturan waris yang berlaku pada saat itu.
Salah satu alasan utama penyitaan aset adalah adanya ketidaksetujuan antara Oei Tiong Ham dan pemerintah kolonial mengenai aturan waris.
Oei Tiong Ham memiliki banyak anak dari berbagai istri, namun ia berencana untuk mewariskan kekayaannya hanya kepada anak-anak yang dianggap paling mampu menjalankan bisnisnya. Hal ini bertentangan dengan hukum waris kolonial yang mengharuskan pembagian harta secara merata kepada semua anak.
Selain itu, kekayaan besar Oei Tiong Ham, yang meliputi bisnis gula, properti, serta perdagangan opium, turut menarik perhatian pemerintah Belanda yang berusaha mengendalikan dan mengawasi kekayaan para pengusaha besar.
Dikutip dari Espos.id, dalam wawancara tahun 1989, Oei Tjong Ie, anak sulung Oei Tiong Ham dari istri ketujuhnya, Lucy Ho, mengungkapkan kejutan besar yang menimpa keluarganya setelah penyitaan aset bisnis keluarga yang legendaris. Keturunan Oei Tiong Ham sadar ada masalah dengan harta warisan, tapi tak menyangka proses penyitaan akan secepat itu terjadi.
Menurut Oei Tjong Ie, penyitaan itu terasa ilegal dan datang terlalu cepat. Meski ada spekulasi bahwa tindakan itu terkait dengan kemarahan Presiden Soekarno terhadap pengelola bisnis keluarga, ia membantahnya. Menurutnya, masalah utama adalah hubungan buruk antara keluarga dan kalangan atas di perusahaan Kian Gwan.
Begitu keputusan penyitaan diumumkan, keluarga Oei Tiong Ham langsung mengadakan rapat di Amsterdam, menyadari bahwa ini akan membawa masalah besar bagi bisnis mereka di luar negeri. Banyak perusahaan yang kehilangan pasokan bahan baku, memaksa mereka mencari peluang bisnis baru di tempat tinggal masing-masing.
Penyitaan ini pun menandai akhir dari kerajaan bisnis Oei Tiong Ham yang dulu pernah mendominasi Asia.
Diabadikan Jadi Nama Jalan di Singapura
Di Singapura, pengaruh dan kontribusi Oei Tiong Ham terhadap ekonomi lokal begitu besar, hingga setelah kepergiannya, namanya tetap dikenang.
Sebagai bentuk penghormatan, sebuah jalan di kawasan Bukit Timah, salah satu daerah paling prestisius di Singapura pun dinamai Oei Tiong Ham Park.
Area ini bukan sekadar jalan biasa, di sekitarnya berdiri rumah-rumah mewah dan properti kelas atas, mencerminkan kemakmuran yang pernah diraih oleh sosok yang namanya diabadikan di sana.
Tak hanya itu, dikutip dari CNBC Indonesia, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya yang besar untuk Singapura, nama Oei Tiong Ham juga diabadikan di Raffles College dan Universitas Nasional Singapura (NUS), di mana salah satu jalan dan bangunan di kampus tersebut diberi nama sesuai dengan namanya.
Sementara itu di Semarang, nama Oei Tiong Ham juga sempat diabadikan menjadi nama salah satu jalan besar di Semarang yaitu Oei Tiong Ham Weg. Namun, saat ini jalan tersebut berubah menjadi Jalan Pahlawan.
Nah Growthmates, kisah Oei Tiong Ham yang akhirnya dijadikan nama jalan ini membuktikan bahwa warisan sejati bukan hanya soal kekayaan materi, tapi juga tentang jejak yang abadi dalam sejarah dan inspirasi bagi generasi mendatang.
Baca Juga: Mengulik Kisah Sukses Djarum Group Milik Hartono Bersaudara Orang Terkaya di Indonesia