Nama Winston Utomo kini dikenal sebagai salah satu tokoh penting di balik kebangkitan media digital yang dekat dengan generasi muda Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, IDN berkembang dari media online menjadi ekosistem media, hiburan, dan teknologi.
Meski telah mencapai banyak pencapaian, Winston tidak memaknai kesuksesan hanya dari angka atau pertumbuhan bisnis.
“Buat saya, sukses itu tentang seberapa banyak orang yang bisa kita bantu, kita beri inspirasi, dan kita buat jadi lebih percaya diri,” tuturnya, dikutip dari Tempo.
Lalu, bagaimana perjalanan anak muda asal Surabaya ini membangun IDN dari kegelisahan pribadi hingga menjadi salah satu perusahaan media dan teknologi paling berpengaruh di Indonesia? Dikutip dari berbagai sumber, Rabu (24/12/2025), berikut ulasan Olenka selengkapnya.
Latar Belakang Keluarga dan Kehidupan Pribadi
Dikutip dari Wikipedia, Winston Utomo lahir di Surabaya pada 23 November 1990. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya, William Utomo, kelak menjadi rekan seperjalanan terpenting dalam hidup dan bisnisnya sebagai co-founder sekaligus Chief Operating Officer (COO) IDN.
Meski informasi detail tentang orang tua Winston tidak banyak dipublikasikan, dikutip dari POP Mama, diketahui bahwa Winston dan William mendapat dukungan keluarga untuk menempuh pendidikan di luar negeri serta mengembangkan minat di bidang bisnis sejak usia sekolah.
Dalam kehidupan pribadi, Winston dikenal sebagai sosok keluarga. Dikutip dari POP Mama, ia menikah dengan Alvina dan dikaruniai dua anak, Aramont Winston Utomo dan Graewalt Winston Utomo. Keluarga menjadi sumber kekuatan utama yang menjaga keseimbangan hidupnya di tengah padatnya peran sebagai pemimpin perusahaan besar.
Jejak Pendidikan
Ketertarikan Winston pada dunia bisnis dan teknologi semakin terasah ketika ia menempuh pendidikan tinggi di Amerika Serikat. Dikutip dari IDN Times, setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Winston meraih gelar Bachelor of Science dari University of Southern California (USC)-Marshall School of Business pada 2012.
Ia kemudian melanjutkan studi magister di Columbia University, New York, dan lulus pada 2014 dengan predikat magna cum laude. Pengalaman akademik dan lingkungan multikultural ini membentuk perspektif global Winston, terutama dalam memahami perubahan perilaku generasi muda terhadap konsumsi informasi dan teknologi.
Awal Karier Profesional
Sebelum membangun bisnis sendiri, Winston mengawali karier profesionalnya di dunia korporasi global.
Dikutip dari LinkedIn pribadinya, ia pernah menjabat sebagai Project Manager di St John Capital Group Inc di San Francisco Bay Area pada 2012. Setelah itu, ia bergabung dengan Google Singapura sebagai Senior Account Strategist pada periode 2014–2015.
Pengalaman bekerja di perusahaan teknologi global memberi Winston pemahaman mendalam tentang data, strategi produk, serta pentingnya product-market fit, pelajaran yang kelak sangat menentukan dalam membangun IDN.
Cikal Bakal IDN
Cikal bakal IDN sendiri lahir dari kegelisahan personal. Dikutip dari Tempo, pada 2014, sepulang kerja dari Google Singapura, Winston bertanya pada dirinya sendiri mengapa belum ada media yang benar-benar berbicara kepada generasi muda Indonesia? Mengapa informasi masih terpusat di Jakarta? Bagaimana agar anak muda dari Aceh hingga Papua memiliki akses informasi yang setara?
Malam itu, Winston tak bisa tidur. Ia justru membuat sketsa ide yang kelak menjadi IDN Times. Beberapa hari kemudian, ia menelepon William Utomo di Amerika Serikat. Tanpa ragu, William memutuskan pulang ke Indonesia. Tanpa kantor, tanpa modal besar, hanya berbekal tekad dan kepercayaan, mereka memulai perjalanan IDN.
Dikutip dari IDN Times, Winston bahkan menulis sepuluh artikel pertama IDN Times sendiri dalam satu malam, dari pukul 19.00 hingga 07.00 pagi. Respons pembaca yang cepat melalui media sosial menjadi validasi awal bahwa generasi muda membutuhkan media yang relevan dengan suara mereka.