Pengusaha sekaligus pendiri Grup Mayapada dan Tahir Foundation, Dato Sri Tahir kini bertengger di peringkat ke-7 daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes per Agustus 2024.
Sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, kehidupan Dato Sri Tahir tak luput dari sorotan publik. Konglomerat asal Surabaya ini memiliki seorang istri cantik bernama Rosy Riady. Adapun, sosok Rosy Riady merupakan anak dari seorang konglomerat Mochtar Riady.
Selang menikah pada 1974 lalu, Tahir dan Rosy dikarunia 4 orang anak, yakni Jane Tahir, Grace Tahir, Victoria Tahir, dan Jonathan Tahir. Dari pernikahan anak-anaknya tersebut, pasangan yang sudah menikah 48 tahun ini pun dikaruniai 11 orang cucu.
Bisnis keluarga Tahir melalui Grup Mayapada membentang dari sektor properti, finansial, hingga kesehatan. Grup Mayapada juga menjalankan bisnis di sektor kesehatan melalui perusahaan pengelola rumah sakit PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ).
Dan, seiring bertambahnya usia, Tahir pun memberikan tongkat komando perusahaan-perusahaannya kepada anak-anaknya. Salah satunya kepada anak pertamanya, Jane Tahir.
Wanita yang bernama lengkap Jane Dewi Tahir ini tercatat menjabat sebagai salah satu direktur dan pemegang saham di perusahaan milik Mayapada Group, yakni PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) dan PT Maha Properti Indonesia (MPRO).
Lantas, seperti apa kiprah anak pertama Dato Sri Tahir itu dalam menjalankan bisnis keluarganya? Berikut ulasan Olenka selengkapnya.
Baca Juga: Mengenal Rosy Riady, Istri Konglomerat Dato Sri Tahir yang Gemar Beramal dan Modis Abis!
Sosok Jane Tahir
Jane Tahir lahir pada 11 Desember 1974. Ia anak pertama dari empat bersaudara, yakni Grace Tahir, Victoria Tahir, serta Jonathan Tahir. Jane menuntaskan pendidikan masternya di Ottawa University, Ontario, Kanada.
Soal rekam jejak karier, Jane pernah bekerja di PT Bank Mayapada Internasional Tbk, sebagai Kepala Subcabang (1998 hingga 2007), lalu menjabat Wakil Presiden Direktur dari tahun 2007 hingga 2021.
Jane pun diketahui menduduki jabatan sebagai salah satu Director di Mayapada Hospital (RS Mayapada). Hingga September 2023, Perseroan telah mengelola 6 rumah sakit meliputi Mayapada Hospital Tangerang (MHTG), Mayapada Hospital Bogor BMC (MHBG), Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), Mayapada Hospital Kuningan (MHKN), Mayapada Hospital Surabaya (MHSB), dan Mayapada Hospital Bandung (MHBD).
Jane juga diketahui membeli saham RS Mayapada (SRAJ) sejumlah Rp20,30 miliar. Beberapa waktu lalu, Jane memborong saham SRAJ sebanyak 50 juta lembar dengan harga pelaksanaan Rp406 per saham. Dengan transaksi itu, kini Jane Tahir mengempit saham SRAJ setara 0,417 persen.
Tujuan transaksi juga untuk investasi dengan status kepemilikan langsung. Diketahui, saat ini modal dasar SRAJ bernominal Rp 4,8 triliun, modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 1,2 triliun, dan saham portepel Rp 3,5 triliun. Perusahaan pun membukukan pendapatan bersih sebesar Rp746,1 miliar pada kuartal I/2024.
Tak berhenti di situ, Jane juga menempati posisi strategis di perusahaan keluarga lainnya. Ya, Jane diketahui ‘mendekap’ 8,49 persen atau 845 juta saham PT Maha Properti Indonesia (MPRO). Adapun, PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) sendiri adalah perusahaan bergerak di bidang pengembangan properti dan real estate milk Dato Sri tahir.
Beberapa proyek perseroan di antaranya adalah The Kahyangan Apartment and Office Complex di Solo, Simprug Signature Apartment di Jakarta, The Grand Maja Residential Area di Lebak, Banten, dan Tanjung Layar Beachfront City Residential di Makassar. Kantor pusatnya berlokasi di Mayapada Tower 2, Jakarta Selatan.
Berdasarkan laporan kepemilikan saham MPRO yang mencapai 5 persen atau lebih, Dato Sri Tahir menguasai 21,24 persen atau sekitar 2,11 miliar saham. Anak-anak Tahir, yaitu Jonathan Tahir, memiliki 3,40 miliar atau 34,22 persen saham. Sementara Jane Dewi Tahir, Dewi Victoria Riady, dan Grace Dewi Riady masing-masing memiliki 845 juta saham atau sekitar 8,49 persen.
Tak hanya menggeluti bisnis keluarga, menurut laman wikipedia, saat ini, Jane juga diketahui menjabat sebagai Director SGMW Motor Indonesia (2019-sekarang), Director Cisco Systems Indonesia (2020-sekarang), dan Director Dow Indonesia (2020-sekarang).
Adapun, SGMW Motor Indonesia atau juga disebut SAIC General Motors Wuling Motor Indonesia atau Wuling Motors adalah sebuah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh SAIC-GM-Wuling Automobile (SGMW), sebuah perusahaan patungan antara SAIC Motor, General Motors, dan Liuzhou Wuling Motors Co Ltd untuk menangani operasi-operasi mereka di Indonesia. Perusahaan tersebut adalah perusahaan otomotif Tiongkok pertama yang mendirikan pabrik di Indonesia.
Sementara, Cisco Systems Indonesia sebuah perusahaan teknologi multinasional yang berkantor pusat di San Jose, California, Amerika Serikat. Dan, Dow Indonesia adalah grip perusahaan The Dow Chemical Company (TDCC), sebuah perusahaan kimia multinasional yang berkantor pusat di Midland, Michigan, Amerika Serikat, dan merupakan anak usaha dari Dow Inc. Perusahaan ini merupakan salah satu dari tiga produsen bahan kimia terbesar di dunia.
Baca Juga: Kisah Dato Sri Tahir Masuk Keluarga Konglomerat Mochtar Riady
Cara Dato Sri Tahir Mendidik Anak-anaknya
Kini, keempat anak-anak Tahir dan Rosy Riady dikenal sebagai pengusaha yang sukses menjalankan bisnis keluarga. Terkait hal itu, Dato Sri Tahir ternyata punya cara tersendiri menanamkan tanggung jawab pada anak-anaknya. Selain itu, Tahir juga mendidik anak-anaknya untuk belajar empati dan tidak sombong.
Salah satu anak Rosy dan Tahir, yakni Grace Tahir, pernah mengungkapkan bahwa ia selalu mendapatkan pola asuh yang baik dari orang tuanya. Baik Tahir maupun Rosy kerap mendidik anak-anaknya untuk selalu bersikap rendah hati.
Menurut Grace, sang ayah selalu mengajarkan pelajaran hidup. Sedangkan sang ibunda, memegang peranan penting dari segi rohani.
"Ayah saya memang impact-nya luar biasa pada saya dan kakak adik saya, dan pasti ibu juga ada perannya. Kalau ayah saya banyak ke kerjaan dan life lesson. Kalau ibu saya lebih ke rohani," ungkap Grace.
Lihat postingan ini di Instagram
"Tetapi, mereka dari kecil mengajarkan kita untuk humble, rendah hati. Siapapun diri kita, dari hal-hal kecil, mereka menunjukkan dari action, dan kita melihat sendiri dan belajar dari hal tersebut," tambahnya.
Sementara itu, dalam hal pengelolaan keuangan, diakui Grace, sang ibu justru yang lebih sangat ketat karena segala keperluan diberikan batasan.
Saat anak-anak tahir masuk dalam dunia pekerjaan di perusahaan orang tuanya sendiri pun, Tahir pun ternyata tetap menggaji anak-anaknya sesuai sistem yang ditetapkan perusahaan.
Grace Tahir sendiri juga mengaku ia mendapat gaji dari perusahaan yang ia kelola, padahal milik orang tuanya sendiri. Hal tersebut tentunya juga berlaku bagi saudaranya yang lain meskipun sekala tugas tentunya berbeda satu sama lain.
"Intinya adalah gaji ada, oke, kalo kita kan beda tugasnya masing-masing ya sudah pasti jadi ya tergantung kamu lagi ditugaskan jadi apanya aja ya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Grace Tahir mengaku sejak kecil ia dan saudaranya juga telah dididik sedemikian rupa oleh sang ayah bahwa jangan sampai anak-anaknya merasa menjadi orang kaya dan tidak melakukan apapun.
Baca Juga: Deretan Perusahaan Milik Dato Sri Tahir, Rambah Segala Sektor