Perjalanan Karier
Meski sempat tersandung kegagalan di Pilkada Jakarta 2012, namun Faisal Basri nyatanya sukses mengukir karier mentereng di luar hingar bingar dunia politik Tanah Air.
Namanya tercatat sebagai Junior Research Assistant di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1981.
Ia juga sempat menjabat Wakil Direktur LPEM pada 1991 dan Direktur LPEM pada 1993. Di samping menjadi peneliti, putra berdarah Batak Mandailing ini juga aktif sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI. Ia biasa mengajar Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi.
Faisal Basri juga mengajar di Program Magister Akuntansi, Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (PNPM), dan Program Pascasarjana UI pada 1988-2024.
Baca Juga: Anies Baswedan dan Penyesalan Terbesarnya Setelah Gagal Nyagub di Pilkada Jakarta
Di Fakultas Ekonomi UI, Faisal sempat menduduki beberapa posisi penting, seperti Kepala Departemen Ekonomi dan Studi Pembangunan UI periode 1995–1998.
Ia juga ditunjuk sebagai Sekretaris Program pada Pusat Antar Universitas bidang Ekonomi Universitas Indonesia periode 1991–1998 dan Koordinator Bidang Ekonomi pada PAU Ekonomi UI periode 1989–1990 dan 1991–1993.
Kepakaran di bidang ekonomi pernah mengantarkan Faisal Basri sebagai Pakar Ekonomi pada P3I DPR RI pada 1994–1995. Ia juga dipercaya sebagai Tenaga Ahli pada proyek di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Ditjen Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi pada 1995-1999.
Semasa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Faisal Basri pernah ditunjuk sebagai tim ahli Satuan Tugas Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Itulah profil Faisal Basri, ekonom sekaligus Sekjen PAN pertama yang meninggal di usia 65 tahun.