Najelaa Shihab lahir pada 11 September 1976 di Ujung Pandang (sekarang Makassar), Sulawesi Selatan. Ia adalah putri sulung dari cendekiawan Muslim sekaligus mantan Menteri Agama Indonesia, Quraish Shihab.
Sejak kecil, Najelaa menunjukkan ketertarikan kuat terhadap dunia pendidikan. Ia menempuh studi di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia (UI), kemudian meraih gelar S1 dan S2 di bidang Psikologi Anak dan Pendidikan. Setelah itu, ia sempat menjadi dosen di UI sebelum akhirnya mewujudkan mimpi besarnya, yaitu mendirikan sekolah sendiri.
Mendirikan Sekolah Cikal
Mengutip dari laman Suara, pada usia 23 tahun, tepatnya tahun 1999, Najelaa bersama rekannya mendirikan Sekolah Cikal di Kemang, Jakarta Selatan.
Sekolah Cikal dirancang bukan sekadar sebagai sekolah formal, melainkan sebagai wadah perkembangan holistik bagi anak, intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan moral. Pendekatan ini dikenal sebagai “5 Stars Competencies”.
Seiring berjalannya waktu, Sekolah Cikal berkembang dan membuka cabang di beberapa kota besar di Indonesia.
Mendirikan Platform Pendidikan Online
Najelaa Shihab tidak hanya membangun sekolah formal, tetapi juga memperluas akses belajar melalui berbagai inisiatif yang lebih inklusif. Pada 2012, ia mendirikan Inibudi.org, sebuah platform video pembelajaran yang dibuat oleh guru dan siswa untuk dibagikan secara gratis.
Inisiatif ini lahir dari keprihatinan terhadap banyaknya wilayah di Indonesia yang sulit dijangkau pendidikan formal, sehingga materi belajar harus bisa diakses siapa saja, kapan saja, tanpa batas.
Upayanya berlanjut pada 2016 ketika ia meluncurkan Semua Murid Semua Guru (SMSG), sebuah gerakan sosial-pendidikan yang mengajak seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya sekolah atau lembaga formal, untuk terlibat sebagai bagian dari ekosistem pendidikan.
SMSG mendorong kolaborasi lintas profesi dan komunitas, dengan keyakinan bahwa kualitas belajar anak akan meningkat bila seluruh lingkungan sosial ikut andil.
Untuk menjawab kebutuhan belajar yang semakin dinamis di era digital, pada 2019 Najelaa mendirikan Sekolah Murid Merdeka (SMM), sekolah berbasis blended learning yang menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka.
Model ini memberikan fleksibilitas sekaligus memperluas akses pendidikan berkualitas bagi anak dari berbagai latar belakang, termasuk yang membutuhkan pendekatan belajar yang lebih personal. Melalui SMM, ia menegaskan kembali misinya menghadirkan pendidikan yang relevan, adaptif, dan inklusif bagi generasi masa depan.