Ahmad bin Abdul Halim atau yang dikenal dengan Syaikul Islam Ibnu Taimiyah merupakan guru dari ulama sekaligus penulis buku Islami, Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Sama seperti anak didiknya, Ibnu Taimiyah melahirkan banyak karya lewat buku karangannya.

Besar sebagai seorang ulama dan filsuf, Ibnu Taimiyah lahir pada 661 H di kota Harran, Turki. Namun pada 667 H, beliau bersama keluarga harus pindah ke Damaskus lantaran adanya instabilitas di kota kelahirannya.

Ketugahannya terhadap syariat Islam, membuat Ibnu Taimiyah kerap dijuluki sebagai pemikir dan tokoh politik yang kontroversial. Beliau kerap memiliki pandangan yang berlawanan dengan para penguasa saat itu. Hal itu pula yang membuat penulis paling berpengaruh ini, dulu sering keluar-masuk penjara.

Terlepas dari itu, buku karangan Ibnu Taimiyah membahas banyak hal. Mulai dari tafsir, akidah, ushul fiqih, fatwa, dan masih banyak lagi. Berikut ini Olenka sajikan beberapa buku karangan Ibnu Taimiyah sang penulis paling berpengaruh dan menginspirasi, seperti dikutip dari berbagai sumber, Jumat (19/1/2024).

1. Al-Aqidah Al-Wasithiyah

Kitab Al-Aqidah Al-Wasithiyah ini merupakan karya Ibnu Taimiyah yang paling terkenal. Kitab yang ditulis oleh Ibnu Taimiyah pada usia 65 tahun ini membahas mengenai akidah ahlus-Sunnah yang mencakup hampir semua permasalahan keyakinan dan dasar-dasar keimanan.

Mengutip dari laman Wikipedia, Ibnu Taimiyah menulis kitab ini sebagai tanggapan atas permintaan dari hakim agung (Qadhi) negeri Wasith, Irak. Qadhi tersebut meminta Ibnu Taimiyah membuat buku tentang pandangan dan keyakinan yang di-imaninya mengenai akidah Islam untuk dijadikan pegangan di negerinya.

Ibnu Taimiyah menulis kitab karangannya ini secara ringkas, jelas, dan gamblang. Bahkan, kitab ini dikerjakan oleh Ibnu Taimiyah dalam waktu yang singkat, yakni setelah salat Ashar hingga sebelum azan Maghrib.

2. Muqaddimah fi Ushul al-Tafsir

Menukil dari laman Tanwir, latar belakang Ibnu Taimiyah menulis kitab ini lantaran permintaan para murid yang minta dituliskan kalimat pengantar. Terutama kaidah-kaidah dalam memahami al-Qur’an, penafsirannya beserta maknanya, membedakan riwayat dan dirayah, dan mengetahui dalil mana saja yang terputus dari banyak perkataan. 

Adapun pembahasan dalam kitab Muqaddimah fi Ushul al-Tafsir ini terbagi ke dalam beberapa bab. Mulai dari bab penjelasan Nabi Muhammad SAW mengenai lafal dan makna Alquran kepada para sahabat, hingga bab tentang cara menafsirkan al-Qur’an yang paling baik.

Baca Juga: Menulis Kitab Hingga Akhir Hayat, Ini Deretan Karya Besar Imam Nawawi Sang Ulama Besar Asal Suriah