Nama Agung Budi Waskito mungkin belum sepopuler tokoh-tokoh besar lain di dunia korporasi Indonesia. Namun, sosok insinyur muda asal Boyolali yang gemar menantang diri di lapangan proyek ini kini menjelma menjadi pemimpin visioner di balik kemajuan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), salah satu BUMN konstruksi terbesar di Tanah Air.

Lantas, siapa sebenarnya Agung Budi Waskito dan bagaimana kiprahnya hingga dipercaya memimpin perusahaan konstruksi raksasa milik negara ini? Dikutip dari berbagai sumber, berikut ulasan lengkap Olenka mengenai sosok dan kiprahnya.

Latar Belakang dan Pendidikan

Dikutip dari website resmi WIKA, lahir di Boyolali, 17 Juli 1971, Agung diketahui menempuh pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus pada tahun 1995.

Kecintaannya terhadap bidang teknik membawanya menempuh studi lanjutan ke Indian Institute of Technology (IIT) Roorkee, India, di mana ia meraih gelar Magister Sumber Daya Air (Master in Water Resources) pada tahun 2002.

Kombinasi latar pendidikan dalam teknik sipil dan sumber daya air ini yang menjadi bekal kuat bagi Agung untuk mengembangkan karier di dunia infrastruktur, terutama dalam proyek-proyek bendungan dan pengelolaan air berskala besar.

Jejak Karier

Perjalanan karier Agung Budi Waskito di WIKA dimulai dari level teknis hingga akhirnya mencapai posisi strategis di pucuk pimpinan.

Dikutip dari website resmi WIKA, Agung pernah menjabat sebagai Manager Business Development, kemudian naik menjadi Manager Divisi, sebelum dipercaya mengemban posisi penting seperti General Manager Departemen Pemasaran (2016–2017) dan General Manager Departemen Sipil Umum I (2017–April 2018).

Kinerja cemerlangnya membuat ia diangkat sebagai Direktur Operasional I pada 24 April 2018 melalui RUPST Tahun Buku 2017. Dalam jabatan ini, Agung bertanggung jawab atas proyek-proyek strategis nasional seperti pembangunan bendungan, jalan tol, dan infrastruktur publik berskala besar.

Setelah dua tahun menjabat sebagai Direktur Operasi I, Agung kembali mendapat kepercayaan untuk memimpin perusahaan sebagai Direktur Utama WIKA pada tahun 2020.

Selain itu, ia juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Wijaya Karya Bitumen dan Komisaris Utama PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi, memperluas kiprahnya di berbagai lini usaha anak perusahaan WIKA.

Sejak menjabat sebagai Direktur Utama, Agung Budi Waskito terus mendorong WIKA untuk berperan aktif dalam proyek-proyek strategis nasional, seperti pembangunan bendungan, jalan tol, pelabuhan, dan energi terbarukan.

Di bawah kepemimpinannya, WIKA menegaskan komitmen untuk menjadi perusahaan konstruksi kelas dunia yang berdaya saing global, tanpa meninggalkan nilai-nilai keberlanjutan dan inovasi teknologi.

Baca Juga: Mengenal Bambang Sutantio, Pengusaha di Balik Merek Cimory dan Kanzler yang Terkenal

Ahli Bendungan dan Proyek-proyek Besar

Dikenal luas sebagai ahli bendungan besar, Agung aktif dalam Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB). Dikutip dari Inilah.com, lebih dari dua dekade kariernya di dunia konstruksi diwarnai keterlibatan dalam berbagai proyek monumental, baik di dalam maupun luar negeri.

Ia pernah menjadi Project Manager untuk sejumlah proyek besar seperti Jembatan Cipularang, Jalan Nasional di Aceh, Stasiun Kereta di Dubai, serta berbagai proyek jalan tol dan bendungan.

Salah satu proyek penting di bawah koordinasinya adalah Bendungan Jatigede, bendungan terbesar kedua di Indonesia yang menjadi tonggak penting dalam pengelolaan sumber daya air nasional.

Penghargaan

Atas dedikasi dan kontribusinya dalam dunia teknik dan infrastruktur, Agung Budi Waskito memperoleh ASEAN Outstanding Engineering Achievement Award pada tahun 2019.

Penghargaan bergengsi ini diberikan kepada individu yang menunjukkan prestasi luar biasa di bidang rekayasa dan pengembangan infrastruktur di kawasan Asia Tenggara.

Kekayaan

Selain memimpin PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), Agung Budi Waskito juga memegang peran penting di beberapa anak perusahaan WIKA yang bergerak di bidang konstruksi, beton, dan bitumen.

Kiprahnya tidak hanya tercermin dari tanggung jawab strategisnya, tetapi juga dari transparansi dalam pelaporan kekayaan sebagai pejabat BUMN.

Melansir laman LHKPN KPK, total kekayaan Agung tercatat mencapai Rp31,9 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp19,6 miliar berbentuk tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai daerah, seperti Sleman, Bekasi, Jakarta Selatan, Bandung, Bogor, Depok, dan Jakarta Timur.

Ia juga memiliki lima unit mobil dan dua unit motor senilai sekitar Rp3,5 miliar, harta bergerak lainnya senilai Rp250 juta, surat berharga Rp1,9 miliar, serta kas dan setara kas sebesar Rp6,5 miliar.

Baca Juga: Mengenal Sosok Bobby Rasyidin: dari LEN Industri dan DEFEND ID, Kini Menahkodai KAI