Di tengah maraknya inovasi dalam industri makanan dan minuman, Agnes Sukenty Niken Puspitarini hadir sebagai sosok inspiratif yang sukses membawa jamu tradisional Indonesia ke level yang lebih modern dan kekinian. Sebagai founder dari Ing Pawon, Agnes tidak hanya mengembangkan minuman tradisional dengan cita rasa otentik, tetapi juga menghadirkan produk personal care dan kosmetik.

Agnes merupakanmerupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta tahun 2002. Ia memulai bisnisnya bukan tanpa alasan. Ia merintis bisnis minuman jamu karena hobinya dan keluarganya yang gemar minum minuman tradisional tersebut. Kebiasaannya dalam meminum minuman-minuman tradisional sudah menjadi tradisi turun-temurun dan menginginspirasinya untuk memperkenalkan jamu ke lebih banyak orang.

Tantangan dalam Berbisnis

Mendalami dunia bisnis bukanlah hal mudah bagi Agnes, terutama karena latar belakangnya sebagai seorang dokter. Agnes mengatakan bahwa dalam menjalani bisnisnya ia menemukan banyak sekali tantangan, seperti memahami proses produksi dan strategi pemasaran. 

“Saya sebagai dokter saat itu tidak mengeti bagaimana memulai bisnis, bagaimana membuat produk yang baik, bagaimana strategi masketing, tetapi dengan bantuan berbagai pihak, kami sampai di tahap ini,” ujarnya seperti yang dilansir dari Olenka, Selasa (4/2/2025).

Meskipun mengalami berbagai tantangan, tetapi hal tersebut tak membuatnya menyerah. Agnes mendapatkan bimbingan dalam berbisnis yang akhinya mengubah cara pandangnya dalam berwirausaha. Baginya bisnis sepastinya tidak hanya sekadar jual beli, melainkan tentang membangun strategi marketing juga menciptakan branding yang kuat.

“Berbisnis itu pola pikirnya harus beda. Jadi, kita harus perhatikan bagaimana strategi marketingnya, bagaimana cara kita membranding, dan ternyata masih banyak lagi catatannya,” lanjutnya.

Meninggalkan Praktik Demi Fokus Berbisnis

Tahun 2021 merupakan titik balik bagi Agnes dalam bisnisnya. Ia memutuskan untuk istirahak dari praktiknya sebagai dokter dan mulai fokus pada perkembangan Ing Pawon. Keputusan ini diambil setelah ia menyadari bahwa bisnis tidak bisa berkembang dengan maksimal jika ia tak fokus pada bisnisnya.

“Ternyata agar bisnis bisa grow up, kita memang harus fokus. Saat itu saya sambil prakti, jadi memang bisnis saya tidak bisa berkembang,” tambahnya

Nyaris Menyerah, tetapi Bangkit Kembali

Meskipun kini bisnisnya telah sukses, perjalanan Agnes tidak selalu mulus. Ia pernah berada di titik jenuh dan ingin menyerah. Ketika penjualannya menurun dan kesibukannya dengan praktik, ia sempat berpikir untuk menyerah. 

“Saya dulu sempat mau berhenti, karena saat itu tidak ada yang beli. Saya juga merasa bosan dan sedang sibuk dengan praktek. Jadi, saya pikir kalau saya tidak jualan, tidak ada orang yang akan menanyakan,” ucapnya,

Namun, pemikiran itu hilang ketika teman-temannya mulai bertanya soal jamu yang ia jual. Dari sana, Agnes kembali termotivasi untuk tetap melanjutkan usahanya dan ia mulai menyadari bahwa produknya dibutuhkan. Ia pun semakin yakin, bahwa meskipun saat itu belum banyak yang tertarik dan memahami produknya, tetapi kedepanya akan berubah seiring perkembangan waktu. Keyakinan itu terbukti dengan Ing Pawon yang telah berhasil masuk ke beberapa retail besar dengan sales yang bagus.

Memberdayakan Ibu-Ibu Sebagai Karyawan

Kesuksesan Agnes dalam berbisnis tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri, tetapi juga masyarakat di sekitarnya. Dalam menjalani bisnisnya, Agnes memilih untuk memberdayakan ibu-ibu sebagai karyawannya, terutama mereka yang menjadi tulang punggung keluarga. Selain memberikan peluang kerja pada mereka, ia juga membantuk mendukung pendidikan anak-anak mereka. 

“Saya terinspirasi untuk memberdayakan orang lain sebagai karyawan saya, ibu-ibu yang saat ini memang menjadi tulang punggung keluarga. Kami juga bantu untuk support pendidikan anak-anak mereka,” tambahnya.