Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno mengatakan, bonus demografi yang dimiliki Indonesia bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan green economy dari kekayaan laut dan darat, serta potensi energi terbarukan seperti angin, matahari, geotermal dan ombak laut, serta sumber daya bio seperti kelapa sawit.
"Kuncinya adalah making the best of atau memanfaatkan sebaik-baiknya potensi yang kita miliki (termasuk bonus demografi)," kata Pratikno, saat menjadi narasumber dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I, Angkatan LXIII Tahun 2025 yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI dilansir Rabu (11/6/2025).
Menurutnya, transisi menuju ekonomi hijau membutuhkan kesadaran kolektif, dan salah satu cara yang efektif adalah melalui penguatan gerakan sosial di masyarakat.
Baca Juga: Minta Jokowi Contoh SBY, Anak Buah Surya Paloh: Nikmati Pensiun, Jangan Ribut Politik
"Gerakan lingkungan bisa dibentuk melalui tradisi di sekolah, peran tokoh agama, budaya lokal. Bahkan lewat hobi anak muda seperti olahraga dan musik," kata Pratikno.
Dia juga menekankan bahwa pemanfaatan bonus demografi harus diiringi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era disrupsi yang bergerak sangat cepat akibat perkembangan teknologi.
Menurut Pratikno, ke depan, banyak jenis pekerjaan dan keterampilan akan tergantikan oleh kebutuhan akan future skills dan future knowledge.
"Skill yang paling fundamental menghadapi disrupsi adalah menjadi agile learner, yaitu pembelajar yang adaptif dan terus berkembang," ujarnya.
Pratikno berpesan agar tidak hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga mampu memperbaiki sistem birokrasi secara menyeluruh.
Baca Juga: Kebijakan Prabowo Cabut Izin Tambang Raja Ampat Dijempoli Komisi XII DPR
"Birokrat ke depan bukan hanya dituntut meningkatkan kapasitas tetapi juga membenahi sistem birokrasi. Jangan sampai birokrat hebat hanya berlari dalam kandang hamster, lari cepat, berkeringat tapi terjebak dalam lingkaran," jelasnya.