Dua insan yang menjalani peran sebagai suami dan istri, tentu mendambakan kehidupan rumah tangga harmonis. Keharmonisan dalam rumah tangga akan terbentuk jika keduanya mampu menjaga komitmen dan saling menghargai satu sama lain, menjadikan cinta sebagai kekuatan untuk terus bersama dalam suka dan duka.
Hadirnya cinta yang dipupuk berdua, bisa menjadi pondasi kuat dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Namun, jika bicara perihal cinta, mana yang lebih penting dilakukan oleh seorang suami, mencintai istri atau membuat istri merasa dicintai?
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa bernama dr. Jiemi Ardian Sp.Kj, mengungkap bahwa mencintai seorang istri itu tidak penting. Pernyataan tersebut didapatkannya dari salah seorang profesor kenalannya. Kata Jiemi, profesor tersebut benar-benar serius dengan ungkapannya bahwa mencintai istri itu tidak penting.
Baca Juga: Mengenal Sosok Jiemi Ardian, Psikiater yang Aktif di Media Sosial
“Saya kaget kan. ‘Gimana maksudnya Prof, mencintai istri orang apa gimana?’ Itu Prof saya memang suka ngelucu, jadi saya berani ngomong kayak gitu. Kalau Prof yang galak, saya gak berani ngomong kayak gitu. Dicekek saya,” ujar Jiemi.
“Beliau menjawab, ‘bukan, ini serius. Mencintai istri sendiri itu tidak penting,” sambung Jiemi dalam sebuah kesempatan seperti Olenka kutip, Jumat (25/10/2024).
Alih-alih mencintai istri, kata Jiemi, membuat istri merasa dicintai-lah yang lebih penting. Namun, pertanyaannya apakah si istri merasa dicintai?
“Jika tidak, dengarkan itu. Dan dengarkan apa yang dia mau, secara apa yang sebenarnya dia mau untuk saya mencintainya. Dan bergeraklah ke sana,” imbuh Jiemi.
Baca Juga: Psikolog Ungkap Solusi Terbaik untuk Caregiver Hadapi Keluarga dengan Masalah Kesehatan Mental
Meski sebagai suami sudah merasa memberikan cinta sepenuhnya kepada sang pasangan, sering kali yang terpenting adalah bagaimana cinta itu diterima dan dirasakan oleh pasangan.
Dengan begitu, seorang suami tidak hanya perlu mencintai, tetapi juga memahami cara mengekspresikan cinta agar dapat dirasakan dan diapresiasi oleh istri, sehingga kebahagiaan dan keharmonisan rumah tangga benar-benar tercapai.