Menurut Ujang, kesialan yang menimpa Anies Baswedan di Pilpres kali ini bakal berlanjut ke Pilkada DKI jika dia memaksakan diri untuk tetap bertarung.
Pendukung dan simpatisannya sudah lagi tak sebanyak dan seloyal dulu. Mereka sudah bercerai berai menapaki pilihan politik masing-masing.
"Anies kalah di Pilpres, di Jakarta pun kalah oleh Prabowo Subianto- Gibran. Jadi seandainya maju lagi kemungkinan juga akan kalah," kata Ujang.
Selain karena siklus politik yang tak menetap faktor lain yang menggiring Anies ke jurang kekalahan adalah ketidakberdayaan.
Harus diakui, selepas Pilpres Anies adalah "pengangguran politik" dia tak punya jabatan juga tak tak punya partai politik. Di tangannya nyaris tak ada kekuatan politik yang memungkinkan dirinya memenangi Pilgub DKI.
Kondisi Anies semakin terjepit, sebab lawan,lawan politiknya juga mustahil membiarkannya leluasa melenggang mendekap kurisi DKI Jakarta. Bakal ada banyak upaya yang dilakukan untuk merintangi jalannya hingga ia terjungkal.
"Pertama, (Anies) tak punya jabatan saat ini. Kedua, lawan-lawan politik Anies juga tak akan membiarkan dia jadi gubernur DKI Jakarta lagi," tukas Ujang.