2. Djarum Group
Selain Sampoerna, ada juga Djarum yang turut menjadi ikon bisnis rokok ternama di Tanah Air. Tak kalah sukses, perusahaan yang didirikan oleh Oei Wie Gwan pada 1951 ini juga bertahan hingga beberapa generasi dan terus berekspansi hingga ke sejumlah lini bisnis.
Setelah sang pendiri wafat, estafet kepemimpinan berpindah ke tangan dua putranya, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono, yang kemudian membawa Djarum berkembang pesat sekaligus melebarkan bisnis ke berbagai sektor.
Generasi berikutnya pun mulai masuk ke jajaran pengelolaan. Dari keluarga Robert Budi Hartono, tiga putranya yakni Victor Rachmat Hartono, Martin Basuki Hartono, dan Armand Wahyudi Hartono menempati posisi strategis di grup usaha keluarga. Kehadiran mereka memperkuat tradisi bisnis lintas generasi yang selama ini menjaga eksistensi Djarum.
Victor kini memimpin Djarum Foundation sekaligus menjabat COO PT Djarum. Martin lebih dikenal sebagai CEO GDP Venture dan Komisaris Utama Blibli.com yang berfokus di sektor digital. Sementara Armand mengisi kursi Wakil Presiden Direktur BCA sejak 2016.
Kehadiran tiga bersaudara ini menunjukkan bahwa Djarum bukan hanya bertahan, tapi juga terus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman lewat regenerasi dan diversifikasi bisnis.
Baca Juga: Kerajaan Bisnis Djarum Group
3. Salim Group
Kemudian, ada Salim Group yang dikenal sebagai perusahaan konglomerasi yang membawahi banyak lini bisnis terkenal seperti Indomie dan Indomaret. Didirikan oleh Liem Sioe Liong atau Sudono Salim pada 1972 , Salim Group juga menjadi salah satu perusahaan legendaris yang masih bertahan hingga saat ini.
Setelah kepemimpinan Sudono Salim, bisnis Grup Salim diteruskan oleh putra bungsunya, Anthoni Salim, yang berhasil membawa perusahaan kembali berkembang pesat setelah krisis 1998.
Di bawah Anthoni, Grup Salim memperluas ekspansi, baik di dalam maupun luar negeri, melalui berbagai akuisisi strategis. Beberapa langkah besar antara lain mengakuisisi PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (2007), terjun ke pertambangan lewat PT Amman Mineral Internasional Tbk (2016) dan kerja sama dengan PT Bumi Resources Tbk (2022).
Kemudian, membeli Pinehill Company Ltd. produsen Indomie di luar negeri (2020), menjadi pemegang saham utama PT DCI Indonesia Tbk, serta kembali ke bisnis perbankan melalui PT Bank Ina Perdana Tbk.
Meskipun kepemimpinan Salim Group saat ini masih dipegang oleh generasi kedua, generasi ketiga sudah mulai dilibatkan untuk mempersiapkan suksesi. Calon penerus perusahaan adalah Axton Salim, anak sulung Anthoni Salim dan cucu Sudono Salim.
Sejak 2009, Axton telah menjabat sebagai Direktur Indofood dan Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), sekaligus memimpin Divisi Dairy serta memegang beberapa posisi penting lainnya.