4. Grup Bakrie
Anindya Bakrie kini memimpin generasi ketiga Bakrie Group, konglomerasi yang didirikan oleh kakeknya, Achmad Bakrie, pada 1942 dengan nama awal Bakrie & Brothers. Saat ini, ia menjabat sebagai Presiden Direktur perusahaan yang telah berkembang di berbagai sektor, mulai dari pertambangan, migas, properti, hingga media dan telekomunikasi.
Sebelum Anindya, kepemimpinan Bakrie Group berada di tangan ayahnya, Aburizal Bakrie, yang mengambil alih pada 1992. Di bawah arahan Aburizal, perusahaan berekspansi pesat dengan 10 anak usaha yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada 2004, Aburizal mundur dari jabatan untuk fokus pada karier politik, membuka jalan bagi Anindya untuk membawa arah baru pada bisnis keluarga.
Di bawah kendali Anindya, Bakrie Group mengembangkan lini media melalui ANTV dan Bakrie Telecom (BTel), termasuk produk layanan telekomunikasi seperti Esia Talk dan VIVALL. Pada 2007, ia juga mengakuisisi Lativi Media Karya dan mengubahnya menjadi TV One. Kedua stasiun televisi ini kemudian berada di bawah perusahaan induk Visi Media Asia (VIVA) yang dipimpin Anindya sebagai Direktur Utama.
Selain itu, Anindya menjabat sebagai komisioner PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), dan Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas, anak perusahaan Bakrie yang bergerak di kendaraan listrik. VKTR resmi melantai di BEI pada 19 Juni 2023 dengan dukungan BYD Automobile dan berhasil menghimpun dana Rp875 miliar melalui IPO. Dari 11 anak usaha Bakrie Group yang tercatat di BEI, enam di antaranya masuk daftar pemantauan khusus, menunjukkan dinamika bisnis keluarga yang tetap menjadi sorotan publik.
Baca Juga: Mengenal Sosok dan Perjalanan Karier Aburizal Bakrie, Pengusaha hingga Politisi
5. Sinar Mas
Selanjutnya ada Sinar Mas Group yang juga saat ini tengah dipimpin oleh generasi ketiga mereka, Jesslyn Widjaja, yang tak lain adalah putri dari Franky Oesman Widjaja.
Lulusan UCLA ini diketahui tengah menempati posisi strategis sebagai Executive Director-Strategic Business Development di Golden Agri-Resources Ltd, perusahaan yang bergerak di sektor kelapa sawit di bawah naungan Sinar Mas Group. Ia telah memegang jabatan tersebut sejak Oktober 2011, menunjukkan peran aktif generasi penerus dalam mengembangkan bisnis keluarga.
Sinar Mas Group didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja pada 1938 dengan menjual barang kelontong di Makassar pada usia 15 tahun. Kala itu, Eka muda masih menjajakan barang dagangannya dengan sepeda. Bisnisnya membesar hingga Eka mampu membuka toko kelontong grosir pada tahun 1949.
Singkat cerita, bisnis Eka berkembang pesat hingga ia berhasil membawa Sinar Mas Group sebagai salah satu konglomerasi bisnis terbesar dan terkuat di Indonesia saat ini. Berbagai lini bisnis digarap oleh grup ini, mulai dari pertambangan, agribisnis, kesehatan, properti, hingga keuangan.
Setelah Eka Tjipta Widjaja meninggal dunia di usia 98 tahun, Franky Oesman Widjaja yang tak lain adalah ayah Jesslyn sebagai generasi kedua meneruskan perjuangan sang ayah merintis bisnis keluarga tersebut.
6. Lippo Group
Pada Maret 2019, John Riady, cucu taipan properti Indonesia Mochtar Riady, resmi diangkat menjadi Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk, menandai keterlibatan generasi ketiga keluarga Riady dalam pengelolaan Lippo Group.
Lippo Group sendiri didirikan Mochtar Riady sejak 1950-an. Sejak 2005, ia tidak lagi memimpin bisnis keluarga dan mempercayakan pengelolaan perusahaan kepada kedua putranya, James dan Stephen Riady. Kini, generasi ketiga turut aktif mengembangkan bisnis Lippo, dengan John Riady sebagai salah satu penerus utama.
John Riady menyelesaikan pendidikan di bidang Filsafat, Politik, dan Ekonomi di Universitas Georgetown, meraih gelar MBA dari Wharton School of Business (Palmer Scholar), serta gelar Juris Doctor dari Columbia University Law School. Di Lippo Karawaci, ia memegang posisi Presiden Direktur sekaligus CEO.
Selain itu, John juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Siloam Internasional Hospitals Tbk dan Komisaris Matahari Department Store Tbk. Ia aktif di berbagai forum internasional, termasuk Indonesian APEC Business Advisory Council (ABAC), Dewan Eksekutif Wharton Business School Asia, dan sebagai Pemimpin Global Muda Forum Ekonomi Dunia (YGL).