Nama Delpedro Marhaen baru-baru ini menjadi perbincangan publik di tengah aksi unjuk rasa besar-besaran di sejumlah daerah di Indonesia yang berujung kerusuhan hebat. Direktur Lokataru Foundation itu mendadak disorot setelah dirinya dijemput paksa pihak kepolisian pada Senin (1/9/2025) malam.
Kekinian Polda Metro Jaya telah menetapkannya menjadi tersangka kasus penghasutan yang memicu kericuhan di depan Gedung DPR/MPR pada aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu, Delpedro kini ditahan Polda Metro Jaya bersama lima tersangka lainnya dalam kasus yang sama. Mereka dianggap menghasut massa aksi karena menyebarkan flyer digital berisi ajakan kerusuhan dengan caption "Polisi butut, jangan takut”
"Tujuan isi flyer dan caption yang berupa hasutan kepada pelajar yang merupakan anak untuk jangan takut aksi dan mengajak melawan bersama yang berujung pada terjadinya kerusuhan yang mengancam jiwa dan keselamatan anak," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (4/9/2025).
Sosok Delpedro Marhaen
Terlepas dari kasus yang menderanya saat ini, Delpedro Marhaen adalah seorang aktivis kemanusiaan yang sekarang ini menjabat direktur eksekutif Lokataru Foundation, sebuah organisasi yang berfokus pada advokasi hukum dan hak asasi manusia di Indonesia.
Delpedro Marhaen menjabat Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, sebagai lembaga yang fokus pada advokasi hukum dan HAM.
Delpedro punya latar belakang pendidikan yang lumayan mentereng, ia diketahui meraih gelar sarjana hukum di Universitas Tarumanagara. Tak hanya itu ia juga mengantongi dua gelar magister: satu di bidang hukum dan satu lagi di bidang Politik Kewarganegaraan yang keduanya didapat dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Kecintaan Delpedro pada dunia aktivis memang sudah terlihat jelas sejak lama, ia tercatat menjadi peneliti dan asisten peneliti di Hakasasi.id dan Lokataru sejak 2019. Ia juga pernah menjadi koresponden di BandungBergerak.id pada 2021–2024, serta
Sebelum menjadi Direktur Eksekutif, Delpedro berpengalaman sebagai peneliti atau researcher di Lokataru Law and Human Rights Office pada 2023–2024 dan Haris Azhar Law Office 2023
Pengalaman Delpedro Marhaen di bidang HAM juga ditempa saat menjadi program assistant di Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) pada 2022–2023.
Kronologi Penangkapan
Keterangan yang disampaikan Lokataru Foundation melalui akun media sosial resminya di Instagram Lokataru Foundation, penangkapan Delpedro terjadi pada Senin (1/9/2025).
Pukul 22.45 WIB, Delpredro dijemput paksa oleh aparat Polda Metro Jaya dengan menggunakan mobil Ertiga putih.
Baca Juga: Nasib Keluarga Affan Kurniawan Pasca Tragedi Barracuda
Lokataru menyebut, penangkapan dilakukan tanpa penjelasan resmi mengenai dasar hukum. Tidak ada surat perintah yang ditunjukkan saat kejadian penangkapan tersebut. Selain itu, polisi langsung membawa Delpedro ke arah Polda Metro Jaya.
"Penangkapan sewenang-wenang =ancaman terhadap kebebasan sipil. Kriminalisasi pembela HAM melemahkan demokrasi," demikian tertulis di akun Instagram Lokataru.