PT Krom Bank Indonesia Tbk (Krom Bank), bagian dari Grup Kredivo, dibangun di atas layanan Amazon Web Services (AWS) sejak peluncuran layanan perbankan digital Krom. Visi Krom Bank adalah untuk melayani masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan dengan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu melalui aplikasi mereka.

Krom Bank membangun basis datanya menggunakan Amazon Aurora. Selain itu, Krom Bank juga menggunakan Amazon Elastic Container Service (Amazon ECS), sebuah layanan untuk mengatur aplikasi, untuk menambahkan fitur-fitur baru di aplikasi mobile mereka seperti kemampuan verifikasi identitas elektronik (e-KYC). Ini memungkinkan pelanggan untuk membuka rekening bank 10-20 kali lebih cepat melalui aplikasi daripada mereka harus datang langsung ke kantor cabang bank.

Baca Juga: AWS Alokasikan Dana hingga US$230 Juta untuk Startup AI Generatif

"AWS memberikan fleksibilitas yang kami butuhkan untuk mengembangkan berbagai layanan perbankan digital kami dengan cepat sehingga layanan kami menjadi lebih menarik dan mudah digunakan," kata Anton Hermawan, Direktur Utama Krom Bank, dikutip Rabu (11/9/2024).

"Teknologi cloud membantu kami menciptakan layanan-layanan baru yang inovatif dan aman yang dapat dinikmati oleh generasi muda dan masyarakat Indonesia yang sebelumnya sulit mengakses layanan keuangan. Krom Bank mendapatkan keuntungan dari menggunakan AWS Asia Pacific (Jakarta) Region sehingga kami dapat mematuhi peraturan setempat sekaligus memberikan layanan yang cepat kepada pengguna. Kami berharap dapat terus tumbuh bersama AWS," tegasnya.

Bank ini juga menggunakan Amazon Rekognition, sebuah layanan yang dapat menganalisis gambar dan video, untuk mengenali nasabah melalui foto selfie sehingga proses masuk ke aplikasi menjadi lebih mudah dan aman. Teknologi ini juga memungkinkan nasabah untuk mengirimkan dokumen melalui aplikasi untuk membuka rekening dalam waktu kurang dari 3 menit dari mana saja, asalkan ada sinyal ponsel.

Krom Bank menggunakan Amazon SageMaker, sebuah layanan untuk mengembangkan model kecerdasan buatan (AI), untuk melatih dan menguji model AI mereka sendiri. Model-model ini membantu meningkatkan pengalaman nasabah dengan menganalisis perilaku mereka saat menggunakan aplikasi Krom Bank. Misalnya, analisis ini dapat meningkatkan keamanan dengan mendeteksi transaksi yang tidak biasa, yang mungkin mengindikasikan adanya aktivitas penipuan. AI generatif dapat beradaptasi dengan ancaman yang muncul dan menyediakan mekanisme deteksi penipuan yang kuat.

Krom Bank berencana untuk terus berinovasi dalam meningkatkan pengalaman pelanggan, termasuk melalui chatbot dan asisten virtual dengan menggali layanan AI generatif AWS, termasuk Amazon Bedrock. Untuk mempercepat transformasi digitalnya, Krom Bank menggunakan platform perbankan cloud SaaS dan AWS Advanced Technology Partner, Mambu. Mambu berperan sebagai sistem utama untuk produk pinjaman Krom Bank.

Selain menggunakan layanan AWS cloud, Krom Bank juga memanfaatkan program Pelatihan dan Sertifikasi AWS untuk meningkatkan keterampilan karyawan mereka di bidang teknologi cloud yang sedang banyak dibutuhkan, seperti development, arsitektur, DevOps, dan keamanan. Keterampilan ini memungkinkan para developer di bank untuk menciptakan inovasi baru secara lebih cepat bagi nasabah dan membantu bank berkembang sesuai dengan permintaan nasabah akan layanan digital baru.

"Industri jasa keuangan di Indonesia sedang berubah untuk melayani lebih banyak orang yang sebelumnya sulit mengakses layanan perbankan dengan teknologi cloud, yang merupakan kunci dari transformasi digital. Menyederhanakan layanan perbankan sangat penting bagi banyak pengguna aplikasi mobile di Indonesia, dan Krom Bank berhasil melakukannya berkat kecepatan, keamanan, dan ketersediaan cloud," pungkas Anthony Amni, Country Leader, Indonesia, AWS.