Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Guntur Rahayu mengabarkan pihaknya tengah bergerak mengulik informasi dugaan mark up pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh, setelah mantan Menkopolhukam Mahfud MD menyebut ada dugaan mark up anggaran dalam proyek tersebut.

"Kami tidak menunggu, kami tentu mencari juga informasi," ucapnya kepada wartawan, Selasa kemarin.

Baca Juga: Pemerintah Masih Putar Otak Cari Skema Pelunasan Utang Whoosh

Baca Juga: Dari Whoosh hingga Family Office, Perang Senyap Purbaya Vs Luhut

Baca Juga: Ekonom Dukung Menkeu Purbaya Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN: Bisa Bikin Fiskal Tak Sehat

Lanjutnya, ia mengatakan jika pihaknya mempunyai sumber daya untuk mencari informasi dugaan mark up tersebut. Namun, pihaknya juga mau terbuka jika Mahfud memberikan data atas klaimnya itu.

"Silakan untuk disampaikan kepada kami untuk mempermudah dan mempercepat (pencarian informasi)," ucapnya lagi.

Namun sayangnya, ia tidak merinci informasi atau data yang dikumpulkan oleh pihaknya. "Kami (sedang) mengumpulkan informasi dan bukti-bukti terkait," ujarnya.

Sebelumnya, dalam YouTube pribadinya, Mahfud meminta pihak-pihak penegak hukum untuk melakukan penelusuran lebih lanjut terkait pernyataannya tersebut.