Prinsip Bisnis Tahir
Kekayaan dan pencapaian Tahir saat ini adalah buah kerja kerasnya sejak dulu. Tahir dikenal sebagai pengusaha yang tidak mudah menyerah. Berasal dari keluarga yang kurang berada, mental Tahir pun ditempa dalam membangun bisnis.
Tahir pun mengatakan bahwa sejak kecil dirinya sudah memiliki keinginan kuat untuk memberantas kemiskinan. Hal tersebut tampaknya yang juga menjadi alasan akan tujuan hidup yang dimilikinya.
Tahir bilang, jika kita mau jadi orang yang luar biasa maka harus punya kebiasaan yang di luar kebanyakan orang. Begitu prinsip yang dimilikinya. Ia mengatakan sangat memperlakukan diri sendiri dengan disiplin.
Gak cuma itu, Tahir juga mengatakan, kedua orang tuanya adalah mentor hidupnya. Dalam membangun bisnis, kata Tahir, dirinya pun meyakini prinsip bisnis tidak akan pernah lepas dari visi dan tanggung jawab.
“Saya tidak percaya kalau bisnis adalah hobi yang bertujuan untuk menyenangkan hati. Bisnis adalah tanggung jawab saya terhadap kehidupan, terhadap orang-orang yang saya sayangi, dan terhadap hal-hal yang ingin saya sumbangkan,” ujar Tahir.
“Oleh karena itu, saya pun rela melalui proses yang sulit. Setelah bekerja keras dimotivasi oleh tanggung jawab, saya mulai membidik target yang lebih tinggi yaitu visi. Saya bertujuan untuk menjadi pengusaha visioner,” papar Tahir.
Tahir lantas mengatakan bahwa ada beberapa kategori orang terkait pekerjaan dan tanggung jawab. Beberapa orang yang bekerja karena hasrat dan hobi, bisa dikatakan menjadi diri sendiri, menurut Tahir adalah kategori ini paling berisiko dan paling rendah tingkat kesulitannya.
“Bekerja dengan mengikuti kata hari menurutnya menyebabkan etika kerja menjadi kendur. Tidak ada kewajiban untuk meninggalkan zona nyaman dan merasakan penderitaan yang diakibatkan oleh pertarungan,” tukas Tahir.
Kemudian, kategori kedua adalah orang-orang yang melakukan pekerjaannya karena tanggung jawab.
“Di sini, seseorang harus melepaskan diri dari rasa malas dan memaksakan diri untuk bekerja keras, menjaga disiplin yang tinggi, dan menerapkan etos kerja yang ketat, tidak mudah mengeluh ketika menghadapi kesulitan dalam proses kerja,” terang Tahir.
Dan kategori ketiga, lanjut Tahir, adalah orang-orang yang bekerja karena termotivasi oleh visi dan tanggung jawabnya. Dalam pandangan Tahir, kategori ini adalah tingkat perjuangan tertinggi yang diperlukan di tempat kerja.
Orang-orang pada level ini, kata Tahir, mampu bekerja dengan penuh tanggung jawab dan komitmen yang kuat, yang menyempurnakannya dengan kemampuan melihat lebih jauh dari apa yang bisa dilihat orang lain.
“Saya tidak menyesal sama sekali telah menghabiskan masa muda saya mengikuti jejak dan arahan orang tua saya untuk melakukan trading sepanjang waktu. Saya tidak merasa rugi karena tidak memiliki apa yang mereka sebut sebagai hobi atau passion,” tandas Tahir.
Terima Gelar Dato Sri
Berbicara mengenai nama, ternyata Dato Sri merupakan gelar kehormatan yang diterima Tahir dari Sultan Pahang, Malaysia. Tahir menerima gelar tersebut sejak Mei 2010 silam.
Gelar tersebut diberikan Kesultanan Pahang sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Tahir kepada masyarakat Malaysia. Ketika itu, Tahir berkontribusi besar kepada masyarakat sekaligus membantu menyelesaikan konflik perusahaan yang terjadi.
Gak cuma itu, Tahir juga menerima gelar profesor dari Lingnan College, Sun Yat-Sen University untuk periode Oktober 2011 hingga September 2014. Pada tahun 2011 Tahir mendapatkan penghargaan Chancellor's Citation dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat atas kepemimpinan yang luar biasa dalam bisnis dan pengabdiannya dalam kegiatan filantropi dan pelayanan kepada masyarakat.
Tahir juga tercatat sebagai orang Asia pertama yang menjadi anggota Wali Amanat University of California (UC) Berkeley, AS. Tahir diberikan penghargaan Entrepreneur of the Year 2011 dari Ernst & Young dan penghargaan di bidang pendidikan oleh Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew (2011).
Tahir kembali memperoleh gelar doktor kehormatan dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2016 dan ditetapkan menjadi anggota Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada pada tahun 2017.
Nah Growthmates, setelah melihat bagaimana Tahir menjalani hidup jadi makin tergambarkan kalau jadi sukses memang tidak mudah ya. Namun, selalu masih ada waktu untuk belajar dan berjuang kembali. Tentunya makna sukses tiap orang berbeda. Semoga kamu bisa mengambil sisi luar biasa dari Dato Sri Tahir ini, ya!
Baca Juga: Makna dan Peran Becak dalam Kehidupan Dato Sri Tahir