Salah satu taipan pemilik bisnis batu bara di Indonesia adalah Kiki Barki. Dia dan keluarganya mengendalikan PT Harum Energy Tbk. (Harum Energy). Perusahaan induk dari portofolio usaha di bidang pertambangan batu bara; pertambangan, pengolahan, dan pemurnian nikel; serta logistik ini berdiri sejak tahun 1995.
Pada awal berdiri, perusahaan tersebut bernama PT Asia Antrasit yang diubah menjadi PT Harum Energy pada tahun 2007. Sementara itu, pencatatan saham Harum Energy di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan pada Oktober 2010.
Baca Juga: Kisah Jogi Hendra Atmadja Dirikan Mayora Group: Dari Gelar Dokter Jadi Pebisnis Andal
Ahli Pertambangan
Mengutip CNBC (dari buku Prominent Indonesian Chinese Biographical Sketches) Kiki Barki Makmur alias Ji Qihui lahir di Bandung pada tahun 1939 dan berasal dari keluarga Hokcia (Fukien). Dia sempat melanjutkan sekolah menengah Tionghoa di Bandung sebelum menyelesaikan sekolah menengahnya di Beijing.
Di Beijing, Kiki Barki melanjutkan sekolahnya hingga lulus dari akademi pertambangan. Setelah lulus, barulah Kiki kembali ke Bandung. Sebelum benar-benar terjun ke bisnis pertambangan, dia sempat membantu bisnis tekstil, hotel, dan perbankan milik ayahnya.
Bangun Bisnis Tambang di Indonesia
Sebelum membangun Harum Energy, Kiki Barki telah terjun ke bisnis batu bara dengan mendirikan perusahaan bernama Tanito Harum di tahun 1988. Tidak hanya itu, mengutip CNBC (dari Sofjan Wanandi Aktivis Sejati), Kiki juga tercatat memiliki saham di perusahaan tambang batu bara bernama PT Vietmindo Energitama yang beroperasi di Vietnam Utara pada tahun 1993.
Mulai tahun 1995, sebagaimana penjelasan dalam laman resminya, Harum Energy yang saat itu masih bernama PT Asia Antrasit didirikan. Perusahaan tersebut resmi mendapatkan konsesi atas tambang batu bara di tahun 2000 melalui salah satu anak perusahaan bernama PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ).
Lewat Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dengan Pemerintah Indonesia, MSJ memperoleh konsesi atas kawasan yang berada di Kalimantan Timur dengan luas 20.380 hektare pada tahun 2000. Di tahun 2004, MSJ memulai operasinya secara komersial di Blok A.
Di tahun 2008, MSJ berhasil meningkatkan kapasitas pengolahan batu bara lebih dari 3 kali lipat. Harum Energy berhasil mencatatkan sahamnya di BEI pada tahun 2010. Kini, Harum Energy tidak hanya menjalankan bisnis batu bara, tetapi juga nikel serta logistik.