Ignasius Jonan dikenal sebagai sosok pemimpin yang berhasil mengubah wajah Kereta Api Indonesia (KAI). Gaya kepemimpinan Jonan yang tegas diakui mampu menjadikan insan KAI bertransformasi ke arah yang lebih baik.

Dalam sebuah kesempatan, Jonan membagikan kisah dirinya mendisiplinkan para pegawai KAI. Cara yang dilakukan Jonan pun terbilang sederhana, yakni mulai dari mendisiplinkan sistem pembayaran tiket naik kereta api bagi para pegawai KAI. Bagi Jonan, kedisiplinan pegawai KAI, termasuk dirinya sebagai Direktur Utama, menjadi awal dari kedisiplinan masyarakat luas.

Baca Juga: Ignasius Jonan Bongkar Prinsip Dasar Transformasi: Jangan Hanya Kosmetika!

"Kalau pegawai KAI bisa disiplin, mudah-mudahan masyarakat bisa ikut disiplin. Kalau pegawai nggak disipilin, masyarakat nggak akan ikut (disiplin)," tegas Jonan, dilansir pada Senin, 22 Juli 2024. 

Jonan mencontohkan, sikap disiplin itu tercermin dari ketentuan bahwa semua pegawai KAI beserta keluarga diperbolehkan naik kereta api, termasuk kelas eksekutif, asalkan memiliki karcis.

Hal ini menjadi perbaikan dari sistem sebelumnya, di mana kelas eksekutif hanya diperbolehkan untuk pegawai eselon tertentu, sedangkan pegawai umum seperti bagian bersih-bersih tidak diperbolehkan naik kereta eksekutif, hanya boleh naik ekonomi.

"Pegawai KAI kalau pakai seragam bayarnya cuma 25%, kalau tidak pakai seragam 50%, kalau keluarga PT KAI yang terdaftar di KK itu bayarnya 50%. Ini lama-lama jadi tertib," tambah Jonan. 

Pria kelahiran 21 Juni 1963 ini mengakui, ketika pegawai KAI sudah bisa tertib menjalankan sistem tiket tersebut, tidaklah sulit untuk menerapkan hal yang sama kepada masyarakat. 

"Begitu kita menertibkan masyarakatnya, masyarakat mau ikut (tertib). Kenapa? Karena kita sendiri sudah tertib," lanjutnya. 

Sistem yang sama juga ia terapkan ketika kebijakan tapping diberlakukan. Ketika itu, Jonan mewajibkan seluruh karyawan melakukan tapping sebelum naik kereta sehingga masyarakat bisa mengetahui bahwa kebijakan tersebut diberlakukan tanpa pengecualian. 

"Masyarakat jadi meniru, 'oh pegawai yang pakai seragam juga tapping', tanpa pengecualian. Saya 5 tahun 8 bulan di KAI, saya dan keluarga selalu beli tiket sendiri. Kita sama-sama penumpang," tegas Jonan.