Baru-baru ini, terjadi peningkatan masalah kesehatan mental di tempat kerja. Kesehatan mental karyawan terpengaruh secara negatif akibat jam kerja yang panjang, ekspektasi yang tinggi, dan stres di tempat kerja, yang menurunkan kepuasan karyawan terhadap pekerjaan dan efisiensi.
Survei Kesehatan Mental menyatakan bahwa sekitar 47 persen profesional yang disurvei menganggap stres terkait tempat kerja sebagai faktor terbesar yang memengaruhi kesehatan mental mereka.
Akibatnya, stres semacam ini berdampak signifikan pada aspek emosional dan profesional kehidupan seseorang. Oleh karena itu, dorongan terhadap kesehatan mental di tempat kerja menjadi sangat penting di tempat kerja.
Kelelahan karyawan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi bisnis karena merupakan penyebab utama stres mental dan keterasingan di antara pekerja. Menurut sebuah studi terbaru yang mensurvei pekerja di 11 negara, lebih dari separuh pekerja masih merasa kelelahan di tempat kerja.
Menurut Dr. Ankur Rawat, Pimpinan Layanan Kesehatan Mental HCL Healthcare mengatakan, suatu perusahaan harus mengidentifikasi masalah dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan mental tersebut. Artinya, harus ada kesepakatan antara karyawan dan manajemen untuk mendistribusikan beban kerja dengan benar dan menjamin interval normal untuk istirahat dan cuti.
Dr. Ankur juga mengatakan, sangat penting bagi perusahaan untuk menumbuhkan komunitas yang mendukung dan mendorong perilaku perawatan diri yang positif. Ini dapat dicapai dengan menerapkan peraturan lingkungan kerja yang baik, berpartisipasi dalam program bantuan karyawan, dan mengadakan acara keterlibatan yang sehat.
Baca Juga: Langkah Nyata Menuju Kesejahteraan Mental: Mencari Kebahagiaan di Tengah Tantangan Hidup
Dan, berikut adalah beberapa tanda yang harus diwaspadai terkait masalah kesehatan mental di tempat kerja.
1. Meningkatnya Ketidakhadiran
Peningkatan cepat dalam jumlah hari sakit yang diambil oleh seorang karyawan merupakan indikasi masalah kesehatan mental. Karyawan sering kali mencari waktu istirahat dari pekerjaan karena stres dan kecemasan. Tingkat gangguan kesehatan mental global seperti depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan zat telah meningkat sebesar 13%.
Peningkatan ini juga menambah peningkatan ketidakhadiran kerja. Penting untuk mengetahui siapa saja individu yang terkena dampak di tempat kerja sehingga mereka dapat diberikan lebih banyak bantuan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah di tempat kerja.
2. Keterlibatan Karyawan yang Lebih Rendah
Karyawan yang berjuang dengan masalah kesehatan mental menunjukkan ketidakterlibatan, partisipasi yang lebih rendah, kurangnya antusiasme terhadap proyek, dan kurang bersedia untuk berbagi ide-ide baru.
Untuk membangun kepercayaan diri karyawan dan membuat mereka merasa dihargai, perusahaan harus terus menghargai dan mengakui keberhasilan dan upaya mereka.