Achmad Hadiat Kismet (AHK) Hamami atau yang akrab disebut AHK "Met" Hamami merupakan Sarjana Ekonomi Universitas Krisna Dwipayana tahun 1970 yang lahir pada tanggal 29 Juli 1930. Sebelum terjun sebagai pebisnis, AHK membangun karier militernya sebagai Angkatan Laut dengan jabatan terakhir di tahun 1967 sebagai Wakil Direktur Operasi Departemen Hankam. Di tahun yang sama, dia mulai meniti kariernya di dunia swasta dan bekerja sebagai Direktur Indoconsult Associates sampai dengan tahun 1970.

Tepatnya pada tanggal 23 Desember 1970, AHK Hamami resmi mendirikan perusahaan pertamanya bernama PT Trakindo Utama. Perusahaan ini bergerak dalam industri alat berat dan menjadi tulang punggung kerajaan bisnis yang akan dibangun AHK Hamami ke depan. Dimulai sebagai dealer resmi Caterpillar pada 13 April 1971, Trakindo telah berkembang pesat hingga dinobatkan sebagai dealer terbaik di dunia pada Global Dealer Marketing Award 2021 kategori Excellence in Marketing Campaign Management E&T.

Baca Juga: Kerajaan Bisnis Wings Group, Kekuatan Tangguh Perusahaan Consumer Goods dari Surabaya

Seiring perkembangan bisnisnya, Hamami memutuskan untuk mendirikan PT Tiara Marga Trakindo (TMT) sebagai perusahaan induk pada tanggal 16 Agustus 2000. Membawahi banyak perusahaan yang bergerak di beragam lini bisnis, konglomerasi bisnis ini dikenal sebagai TMT Group. Setelah Hamami meninggal dunia pada 29 November 2019, salah satu anaknya, Muki Hamami, menjadi pemimpin dengan menjabat sebagai Direktur Utama TMT Group yang juga membawahi PT Trakindo Utama.

Mengutip laman resminya, berikut anak perusahaan dalam kerajaan bisnis TMT Group:

1. PT Trakindo Utama

PT Trakindo Utama (Trakindo) merupakan anak perusahaan TMT yang didirikan pada 23 Desember 1970 dengan lebih dari 70 cabang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Selain melayani penjualan alat berat, Trakindo juga menyediakan kebutuhan sewa alat berat melalui 9 Rental Store yang tersebar di seluruh Indonesia.

Trakindo menaungi dua perusahaan, yakni PT Tri Swardana Utama (TSU) serta Trakindo Leste, Unipessoal, LDA. PT Tri Swardana Utama (TSU) merupakan dealer resmi CAT di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2019, sedangkan Trakindo Leste, Unipessoal, LDA yang didirikan pada tahun 2018 ini merupakan dealer representative Trakindo yang beroperasi di Timor Leste.

2. PT Mahadana Dasha Utama

PT Mahadana Dasha Utama (MahaDasha) yang didirikan pada tahun 2010 merupakan salah satu perusahaan holding dari TMT Group yang berfokus pada pengelolaan beragam portofolio bisnis. Perusahaan ini secara langsung mengelola LOKA, supermarket ritel yang diluncurkan pada tahun 2014.

Sementara itu, berbagai perusahaan lain yang berada di bawah naungan MahaDasha adalah sebagai berikut:

  • PT Chitra Paratama (Chitra): importir tunggal ban seri earthmover Michellin di Indonesia;
  • PT Chakra Jawara: perusahaan yang bergerak sebagai distributor truk sejak tahun 2000;
  • PT Mitra Solusi Telematika (MST): bergerak dalam bisnis teknologi, berperan sebagai ujung tombak dari Pilar ICT MahaDasha;
  • PT Wiryamanta Sadina: pemegang lisensi merek Wingstop di Indonesia;
  • PT Naraya Dipta Buana (Naraya): distributor truk alat berat Hongyan di Indonesia yang berdiri sejak 17 Mei 2024; dan
  • PT Triyasa Propertindo (Triyasa): perusahaan di bidang properti yang berdiri sejak Desember 2010 dengan 3 anak usaha, yakni PT Aruna Kirana (Aruna), PT Wiyasa Persada (Wiyasa), serta PT Madara Swarna (Madara). 

3. PT Halla Mohana

PT Halla Mohana merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan dan pengelola hotel serta bangunan mal yang berdiri sejak tahun 2013. Saat ini, Halla Mohana memiliki 2 (dua) properti di Pekanbaru, yaitu FOX Hotel Pekanbaru serta mal Pekanbaru Xchange.

4. PT ABM Investama Tbk (ABM)

Perusahaan yang didirikan pada tanggal 1 Juni 2006 ini awalnya bernama PT Adiratna Bani Makmur. Nama PT ABM Investama mulai dipakai sejak tahun 2009. Perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011. Pada tahun 2013, ABM secara resmi menjadi perusahaan induk operasional dengan persetujuan para pemegang saham yang berfokus pada tiga unit bisnis utama, yaitu produksi batu bara, kontraktor pertambangan, dan solusi terkait energi.

Didukung oleh lebih 8.000 karyawan, ABM saat ini memiliki saham mayoritas di perusahaan-perusahaan berikut:

  • PT Reswara Minergi Hartama (Reswara): perusahaan produksi batu bara dengan anak tiga (3) anak perusahaan, yakni PT Mifa Bersaudara, PT Tunas Inti Abadi, dan PT Bara Energi Lestari;
  • PT Sanggar Sarana Baja (SSB): perusahaan jasa teknik;
  • PT Cipta Kridatama (CK): perusahaan kontraktor pertambangan;
  • PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics): perusahaan logistik terintegrasi; serta
  • PT Prima Wiguna Parama (PWP): pemasok bahan bakar untuk lokasi pertambangan.

Baca Juga: Kerajaan Bisnis Indorama Group Milik Konglomerat Sri Prakash Lohia

5. PT Sumberdaya Sewatama

PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bisnis ketenagalistrikan. Berdiri pada tanggal 31 Januari 1992, kantor pusat Sewatama berada di Cilandak, Jakarta dengan 3 depo/kantor perwakilan; total karyawan 879 orang; dan kapasitas pembangkit sebesar 250 megawatt. Perusahaan ini menaungi dua perusahaan, yakni PT Pradipa Aryasatya dan PT Nagata Bisma Shakti.

6. PT Chandra Sakti Utama Leasing

PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSULfinance) bergerak di pilar financial services dengan fokus utama pada industri pembiayaan. Yang awalnya berfokus pada pembiayaan alat berat dan permesinan, CSULfinance mulai melebarkan lini bisnisnya dalam pembiayaan investasi, modal kerja, hingga pembiayaan multiguna bagi konsumen korporasi dan perorangan sejak tahun 2015.

7. PT Radana Bhaskara Finance Tbk

PT Radana Bhaskara Finance, Tbk. (Radana Finance) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan konsumen, khususnya kendaraan bermotor roda dua. Perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai PT HD Finance Tbk. ini memiliki lebih dari 30 kantor cabang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

TMT Group mengakuisisi 55% saham HD Finance pada tahun 2013 dan menjadi pemegang saham pengendali. Mengutip data tahun 2021, komposisi pemegang saham Radana Finance ialah sebagai berikut:

  • Rubicon Investments Holding Pte Ltd sebesar 55,23%;
  • PT Tiara Marga Trakindo sebesar 37,15%; serta
  • Masyarakat sebesar 7,62%.