Perjuangan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia tidak terlepas dari kontribusi luar biasa para tokoh perempuan yang dengan gigih memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan kebebasan bagi rakyat, terutama perempuan dan kelompok marginal. Mereka bukan hanya simbol ketahanan dan keberanian, tetapi juga menjadi teladan nyata tentang betapa pentingnya peran perempuan dalam menegakkan hak-hak dasar setiap individu.

Tokoh-tokoh ini telah menunjukkan bahwa suara perempuan memiliki kekuatan yang signifikan dalam mendorong perubahan sosial, menginspirasi generasi baru untuk berani berbicara dan bertindak demi keadilan.

Dikutip dari beberapa sumber pada Rabu (23/10/2024), berikut adalah beberapa tokoh perempuan pejuang HAM yang telah memberikan sumbangsih besar bagi kemajuan bangsa:

Maria Catarina Sumarsih

Maria Catarina Sumarsih adalah salah satu tokoh terkemuka dalam gerakan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Dikenal sebaai Kartini masa kini, Sumarsih telah menjadi simbol ketahanan dan keberanian dalam memperjuangkan isu-isu HAM.

Baca Juga: 5 Tokoh Perempuan Berprestasi di Bidang Filsafat, Ada dari Indonesia

Kehilangan anak laki-lakinya, yang tewas dalam Tragedi Semanggi I pada tahun 1998, menjadikannya semakin gigih dalam menuntut keadilan bagi para korban pelanggaran HAM lainnya. Rasa duka dan kehilangan yang mendalam tidak mematahkan semangatnya, justru sebaliknya, ia menjadikan pengalaman pahit tersebut sebagai motivasi untuk memperjuangkan hak-hak orang yang terpinggirkan.

Sumarsih, yang berasal dari Salatiga, Jawa Tengah, telah melibatkan diri dalam Aksi Kamisan, sebuah gerakan damai yang dimulai pada tahun 2007. Dalam aksi ini, para peserta berkumpul setiap Kamis di depan Istana Negara untuk mengingat dan menuntut keadilan bagi korban pelanggaran HAM.

Meskipun kini berusia 71 tahun, semangat juangnya tidak pernah pudar. Selama 17 tahun terakhir, ia terus menyuarakan suara keadilan, menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya penegakan HAM di Indonesia. Komitmennya untuk memperjuangkan keadilan telah menjadikannya salah satu pilar dalam gerakan hak asasi manusia di Indonesia.

Suciwati

Suciwati adalah sosok lain yang tidak kalah penting dalam gerakan HAM di Indonesia. Sebagai istri dari Munir, seorang aktivis yang dibunuh karena perjuangannya, Suciwati juga merupakan aktivis yang berjuang untuk keadilan. Seperti Sumarsih, ia turut serta dalam Aksi Kamisan, memperkuat suara perempuan dalam perjuangan hak asasi manusia.

Baca Juga: Deretan Tokoh Perempuan yang Mengubah Sejarah Bali, Simak Kisah Inspiratifnya!

Perjuangan Suciwati tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga di panggung internasional. Ia pernah menerima penghargaan dari majalah Time sebagai salah satu Asia Heroes, mengakui dedikasinya dalam memperjuangkan keadilan. Selain itu, Suciwati telah menerima berbagai penghargaan lainnya yang mengakui perannya sebagai pejuang HAM.

Melalui kegigihan dan ketekunannya, Suciwati telah menginspirasi banyak perempuan di Indonesia untuk lebih berani dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ia menjadi teladan bagi perempuan lainnya, menunjukkan bahwa suara mereka memiliki kekuatan dan dampak yang signifikan dalam upaya mencapai keadilan sosial.

Yuyun Wahyuningrum

Yuyun tidak hanya aktif dalam memperjuangkan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia, tetapi juga memainkan peran penting dalam gerakan HAM di tingkat ASEAN. Sejak tahun 2010, ia menjabat sebagai penasihat senior di Human Rights Working Room (HRWR) ASEAN, sebuah lembaga yang berfokus pada isu-isu hak asasi manusia di kawasan tersebut. Selain itu, Yuyun juga merupakan penasihat senior di bidang perlindungan HAM di ASEAN, dengan kantor pusat yang berlokasi di Bangkok.

Dalam perannya, Yuyun terlibat dalam berbagai upaya untuk menangani kasus-kasus pelanggaran HAM di kawasan ASEAN. Salah satu isu penting yang menjadi perhatian Yuyun adalah perlindungan hak-hak minoritas Rohingya di Myanmar, yang menghadapi diskriminasi dan kekerasan.

Baca Juga: 8 Daftar Tokoh Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia, Hebat dan Menginspirasi!

Dengan dedikasinya, Yuyun berusaha memperjuangkan keadilan bagi mereka yang terpinggirkan, serta mendorong kesadaran akan pentingnya perlindungan HAM di tingkat regional. Melalui kerja kerasnya, ia berkontribusi pada upaya membangun kerangka perlindungan HAM yang lebih kuat di ASEAN.

Nursyahbani Katjasungkana

Nursyahbani Katjasungkana adalah pengacara dan aktivis hak asasi manusia yang aktif dalam perjuangan hak-hak perempuan. Ia telah berjuang untuk keadilan bagi korban pelanggaran HAM, termasuk dalam kasus-kasus yang terkait dengan kekerasan seksual dan diskriminasi gender.

Saat menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), ia berusaha memperjuangkan legislasi yang mendukung perlindungan hak perempuan dan anak, serta mendorong penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM berat.