Simon Sinek merupakan seorang penulis kelahiran Inggris-Amerika dan pembicara inspiratif tentang kepemimpinan bisnis. Pria yang lahir pada 1973 ini lulus pada tahun 1991 dari Northern Valley Regional High School di Demarest di Bergen County, New Jersey dan memperoleh gelar BA dalam antropologi budaya dari Brandeis University. Dia belajar hukum di City University of London.
Kariernya sebagai penulis dimulai usai bukunya berjudul Start with Why rilis di tahun 2009. Ceramahnya di TED, berjudul How Great Leaders Inspire Action yang berisi intisari dari buku pertamanya, Start with Why, adalah salah satu ceramah TED yang paling banyak ditonton. Selain itu, buku berikutnya yang berjudul Leaders Eat Last masuk dalam daftar buku terlaris Wall Street Journal dan The New York Times.
Pembahasan karakter pemimpin dalam Leaders Eat Last ramai dibicarakan dan menjadi rujukan banyak pihak. Menurut Sinek, pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu membangun kepercayaan dan empati yang dipimpinnya. Pemimpin adalah mereka yang peduli pada anggota timnya sehingga mampu memunculkan potensi terbaik dari mereka. Hal itu akan memacu produktivitas anggota tim sehingga memberikan hasil terbaik bagi perusahaan.
Berikut kriteria penting yang perlu dimiliki seorang pemimpin menurut Simon Sinek:
1. Memberikan Rasa Aman
Pemimpin atau leader perlu memiliki kesadaran untuk menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan dirinya sendiri. Saat jadi pemimpin, seseorang harus peduli dengan orang-orang yang dipimpinnya dan menunjukkannya dalam sikap nyata, bukan sekadar kata-kata.
Menempatkan kebutuhan orang lain di atas diri sendiri merupakan salah satu konsep circle of safety ala Sinek. Dengan menempatkan diri pada posisi tersebut, pemimpin akan mengamati perilaku orang-orang di sekitarnya sehingga mampu mengantisipasi dan mengarahkan timnya jika melakukan kesalahan.
Sinek menyebut, "A leader is the one who protects… A leader is the one who make others feel safe…"
2. Menunjukkan Empati
Guna memberikan rasa aman bagi anggota timnya, seorang pemimpin dituntut menunjukkan empatinya. Misal, pemimpin dapat memberi pengakuan pencapaian atas usaha anggota timnya. Selain itu, kebiasaan mendengarkan curhat dan keluh kesah dari anggota tim juga merupakan bentuk empati yang perlu dimiliki oleh setiap pemimpin.
Empati di lingkungan kerja bisa mendorong rasa kepercayaan dari anggota tim kepada pemimpin. Degan begitu, akan terbentuk mindset bahwa mereka bekerja bukan karena kewajiban, melainkan anggota tim akan merasa bahwa tanggung jawab yang mereka miliki di kantor adalah bagian dari kebanggaan.