Xurya, startup energi terbarukan yang mempelopori metode sewa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap tanpa biaya awal di Indonesia, mengumumkan perolehan dana investasi US$55 juta. Putaran investasi kali ini dipimpin oleh Norwegian Climate Investment Fund yang dikelola oleh Norfund, bersama dengan Swedfund, Clime Capital sebagai pengelola SEACEF II, British International Investment (BII), dan AC Ventures. Dengan penambahan investasi ini, total pendanaan yang telah diterima Xurya sampai saat ini telah mencapai lebih dari US$88 juta (Rp1,5 triliun).
Sampai sekarang, Xurya mengaku terus berinovasi untuk menjadi pionir dalam berbagai hal di industri ini, seperti menjadi yang pertama di Indonesia dalam menggunakan internet of things (IoT) untuk pengoperasian PLTS dari jarak jauh, serta penerapan machine learning dalam pengoperasian PLTS. Pendanaan yang didapat, terang Eka Himawan selaku Managing Director Xurya, akan membantu Xurya untuk bersaing dalam skala global.
"Dengan dukungan para investor kelas dunia ini, kami tidak hanya akan terus menghasilkan inovasi guna mendukung transisi energi nasional yang berkelanjutan, tetapi juga berambisi untuk menjadi perusahaan kelas dunia dalam beberapa tahun mendatang," tutur Eka, dikutip Rabu (3/7/2024).
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak negatif perubahan iklim. Untuk mengatasi risiko tersebut, Pemerintah Indonesia telah menyusun sebuah roadmap untuk merealisasikan target net zero emission (NZE) sebelum tahun 2060 yang di dalamnya termasuk peningkatan porsi energi terbarukan seperti PLTS dalam bauran energi nasional.
Anders Blom, SVP Renewable Energy Norfund, mengatakan, "Norfund antusias mendapatkan kesempatan untuk memimpin putaran investasi di Xurya kali ini. Kami memobilisasi modal swasta dan publik ke dalam perusahaan yang berkontribusi vital terhadap transisi energi di Indonesia. Investasi ini selaras dengan misi Climate Investment Fund, yaitu berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca melalui investasi dalam sektor energi terbarukan di negara berkembang."
Gunilla Nilsson, Investment Director Energy & Climate Swedfund, juga menyampaikan, "Kami bangga telah bermitra dengan Xurya dalam investasi langsung pertama kami di sektor energi terbarukan di Indonesia. Dengan misi bersama untuk memerangi perubahan iklim di negara yang memiliki emisi karbon yang tinggi, dan dengan fokus pada pengukuran dampak [sosial dan lingkungan], kami harap kami dapat berkontribusi aktif bagi masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan."
Didirikan tahun 2018, Xurya kini memiliki lebih dari 170 PLTS yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan berkontribusi dalam menghindari emisi karbon sebesar 152.000 ton CO2 per tahun serta menghasilkan lebih dari 1.600 lapangan kerja hijau. Dengan dana dari putaran investasi saat ini, Xurya diproyeksikan dapat meningkatkan kontribusinya dalam penghindaran emisi karbon sebesar 370.000 ton CO2 per tahun.