Jumlah pemudik pada momen lebaran 2025 diperkirakan menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Penurunan jumlah pemudik tahun ini bahkan diperkirakan mencapai 24 persen, sebagai perbandingan jumlah pemudik tahun lalu mencapai 193,6 juta.

Potensi penurunan jumlah masyarakat yang pulang kampung di momen idul fitri itu telah dikonfirmasi Kementerian Perhubungan. Dimana potensi itu juga sebelumnya terekam dalam hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan bersama akademisi yang menyatakan jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan akan mencapai 146,48 juta orang.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Mudik Lebaran, Biar Nggak Was-was di Perjalanan

 "Benar besaran potensi pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu," kata Kabiro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo dilansir Rabu (26/3/2025). 

Sejauh ini Kementerian Perhubungan belum mengetahui secara jelas pemicu turunya angka pemudik tahun ini. Budi mengeklaim pihaknya tak fokus meneliti alasan di balik fenomena ini, yang diteliti hanya pada jumlah pemudik saja. 

"Mengenai apa penyebabnya tidak menjadi fokus dalam penelitian tersebut sehingga kami tidak dapat menyampaikan penyebab persis dari penurunan tersebut," jelas Budi.

Terpisah, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi  juga mengakui potensi penurunan jumlah pemudik tahun ini. Dia mengatakan pihaknya memprediksi jumlah pemudik tahun ini mencapai 146,48 juta orang. Dari total jumlah itu sekitar 23 persen akan menggunakan mobil pribadi.

"Untuk tahun ini kami perkirakan bahwa jumlah pemudik yang akan melakukan perjalanan di lebaran adalah sebanyak 146,48 juta orang terbanyak menggunakan mobil pribadi sebesar 23 persen," kata Dudy. 

Sementara itu, Dudy memprediksi arus puncak mudik lebaran 2025 terjadi pada 28 Maret nanti. Namun, sambungnya, bisa jadi berubah karena ada kemungkinan pemberlakuan bekerja dari mana saja (work from anywhere/WFA) atau kesepakatan fleksibel (flexible working arrangements).

Baca Juga: Menepis Isu Keretakan Prabowo-SBY

"Hari puncak sebagaimana yang tadi disebutkan oleh Bapak Kapolri kemungkinan terjadi pada tanggal 28 (Maret)," kata Dudy.