Bahkan, ia mengaku pernah secara langsung menghubungi beberapa merek kecantikan hanya demi mencari tahu apakah kemasan kosong bisa dikembalikan untuk didaur ulang.

“Tahu gak, kadang-kadang tuh saya suka DM beberapa brand, karena saya pengen mengembalikan si packaging yang kosong itu tadi. Tapi dengan ini, saya menyambut baik sekali inovasi dari L’Oréal, karena saya tidak perlu lagi bingung mau ditaruh di mana si packaging-packaging kosong itu tadi,” ungkap Jolene.

Bagi Jolene, inisiatif refill dari L’Oréal bukan hanya mempermudah konsumen, tetapi juga membuka jalan menuju pengalaman kecantikan yang lebih bertanggung jawab. Ia bahkan menyebut dirinya sebagai salah satu pengguna produk refillable, dan mendorong lebih banyak orang untuk ikut serta dalam gerakan ini.

“Aku sangat meng-encourage teman-teman semua untuk join the refill movement ini,” tuturnya.

Nah Growthmates, gerakan refill dari L’Oréal ini tak hanya menjawab keresahan konsumen seperti Jolene, tapi juga menjadi bagian dari komitmen global untuk mengurangi jejak karbon dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Dengan semakin banyaknya konsumen yang sadar lingkungan, seperti Jolene, perubahan positif dalam industri kecantikan bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah langkah nyata.

Baca Juga: Mengubah Sampah Jadi Solusi, L’Oréal Dorong Circularity Lewat Inovasi Refill