Juru kampanye nasional (Jurkamnas) PDI Perjuangan, Aryo Seno Bagaskoro turut menyoroti isu yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang disebut-sebut bakal turun gunung berkampanye untuk pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Menurutnya keterlibatan Jokowi dalam upaya memenangkan pasangan ini adalah tanda-tanda kepanikan akan kekalahan. Aryo Seno Bagaskoro mengaku pihaknya sama sekali tak mempermasalahkan hal itu.
Baca Juga: Ketika Anies Baswedan Mengomentari Lawatan Prabowo
"Saya rasa dalam konteks itu kita menangkap ekspresi kepanikan," kata Seno kepada wartawan, Jumat (15/11/2024).
Seno mengatakan, pihaknya sangat optimis memenangkan Pilkada Jawa Tengah, sebab dari sejumlah hasil survei nasional yang dirilis belakangan menunjukan elektabilitas pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi unggul dari rival mereka.
Untuk itu dia mengatakan, keterlibatan Jokowi untuk memenangi pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin sama sekali tak berdampak apa-apa.
"Maka kalau sampai Pak Jokowi melakukan blusukan, ya pasti tidak terlepas dari fakta-fakta itu," katanya.
"Jadi mari kita tunggu dan mari kita lihat bagaimana hari ini mitos seorang tukang kayu yang dulu berhasil membuat banyak orang percaya pada Pak Jokowi ini ternyata perlahan menunjukkan wajah aslinya," imbuh Seno.
Sementara itu Ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo mengaku pihaknya sama sekali tak pernah khawatir dengan keterlibatan Jokowi di Pilkada Jateng untuk memenangkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Dia mengatakan, Jokowi yang disebut-sebut bakal blusukan bareng Ahmad Luthfi-Taj Yasin pada akhir pekan ini adalah sesuatu yang sah dan biasa saja, toh Jokowi juga bukan lagi sebagai kepala negara.
Menurutnya Jokowi yang turun gunung tak mengerek elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang semakin jauh tertinggal di belakang Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Baca Juga: Minta Prabowo Jamin Kebebasan Berekspresi, Seniman Garin Nugroho: Kalau Tidak, Maka Ada Perlawanan
"Boleh saja. Kan sudah pensiun," ucapnya.
"Tidak. Elektabilitasnya plus minus sama. Hanya butuh ruang fair dan demokratis saja untuk mereka bisa berkompetisi sehat," tambahnya memungkasi.