Yayasan Artha Graha Peduli (AGP) menjadi salah satu lembaga non profit yang aktif dalam berbagai aksi kemanusian di Indonesia. Lembaga nirlaba yang berfokus pada kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan keselamatan perusahaan (CSSR) itu didirikan Artha Graha Network pada 1990 untuk melakukan berbagai aksi sosial dan kemanusian hingga ikut andil dalam program pelestarian lingkungan, serta program pemberdayaan masyarakat.
Kebaikan yang dilakukan Artha Graha Peduli meninggalkan jejak yang menginspirasi berbagai pihak dan organisasi lain. AGP tak pernah menutup mata atau berdiam diri ketika ada masyarakat tengah terjepit pada kondisi sulit, AGP bakal maju menjadi garda terdepan mengulurkan tangan memberi pertolongan.
Baca Juga: Libatkan 20.000 Peserta, AGP-AGN Gelar HUT ke-80 RI Serentak di 80 Titik Acara
Meski kegiatan-kegiatan kemanusian itu dilakukan dalam senyap dan tak pernah diumbar, tetapi jejak-jejaknya tidak sulit di temukan, ia abadi dalam ingatan masyarakat yang pernah mencicipi sendiri kebaikan-kebaikan tersebut.
Menjalankan pilar kepedulian sosial dan kemanusiaan dalam merespons bencana alam maupun musibah lainnya di berbagai wilayah Indonesia merupakan salah satu komitmen AGP yang terus dirawat hingga kini. Organisasi ini selalu terlibat dan ikut mengambil bagian dalam berbagai aksi kemanusian di Tanah Air sekadar untuk meringan beban para korban.
Dalam setiap gerakan kemanusian untuk masyarakat yang terdampak bencana alam, tim AGP datang membawa berbagai bentuk bantuan mulai dari kebutuhan pokok,seperti mie instan, minyak goreng, gula pasir, susu, biskuit, dan air mineral hingga perlengkapan mandi dan kebutuhan untuk tidur.
Tidak hanya itu AGP juga menyediakan Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) yang beroperasi sejak 202 untuk penanganan Covid-19 dan juga menjadi fasilitas pendukung dalam penanganan bencana.
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu wilayah yang sempat merasakan uluran tangan AGP, itu terjadi pada 2021 silam ketika salah satu provinsi di Indonesia Timur itu terjang Siklon Tropis Seroja yang meluluhlantakan sebagian besar daerah ini. Dua ton bantuan dari AGP itu diterbangkan menggunakan helikopter milik BNPB ke sejumlah wilayah di NTT yang terdampak bencana alam yang merenggut ratusan korban jiwa itu.
Pada 2024 AGP juga terlibat langsung dalam penyaluran bantuan untuk masyarakat Sumedang, Jawa Barat yang terdampak bencana gempa bumi. Gempa berkekuatan hingga 4,8 magnitudo itu memaksa ratusan warga ke pengungsian setelah tempat tinggal mereka luluh lantak.
AGP hadir membawa sejumlah bantuan untuk meringan beban para pengungsi, dalam kegiatan kemanusian itu, AGP menggandeng Yayasan Pangeran Sumedang (YPS) yang membantu mendistribusikan seluruh bantuan tersebut.
Pada 2025 AGP juga mengirim bantuan untuk masyarakat di kawasan Tiban Koperasi yang terdampak bencana longsor. Bantuan yang diberikan mencakup pendirian dapur umum dan distribusi sembako untuk para korban.
Tradisi Menyalurkan Hewan Kurban
Selain aktif memberi bantuan untuk masyarakat yang terdampak bencana alam, AGP juga rutin menyalurkan hewan kurban saat Idul Adha. Penyaluran hewan kurban untuk masyarakat sudah menjadi tradisi AGP, jenis kegiatan sosial yang satu ini rutin diselenggarakan APG setiap tahunnya.
Baca Juga: Magpie Public Relations Ungkap 8 Tren Komunikasi Bisnis di Tahun Ular Kayu 2025
AGP tak pernah setengah-setengah dalam menyalurkan hewan kurban, di setiap momen Idul Adha, AGP selalu memberikan ratusan ekor sapi untuk hewan kurban yang disalurkan ke sejumlah daerah. Program kurban tahunan AGP melibatkan berbagai elemen-relawan, komunitas lokal, serta jaringan Artha Graha Network di seluruh penjuru Tanah Air.
Hewan-hewan kurban yang disalurkan telah melalui proses pemeriksaan kesehatan sesuai standar, dan dagingnya didistribusikan langsung kepada masyarakat yang berhak menerima, terutama kaum dhuafa dan masyarakat prasejahtera.