Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa sebagian wilayah Indonesia mulai memasuki musim pancaroba, transisi dari musim hujan ke musim kemarau atau juga yang dikenal dengan musim peralihan. Dalam laporannya, sekira 57,7 persen wilayah Indonesia diperkirakan mulai mengalami peralihan ke musim kemarau dalam periode April hingga Juni 2025.

Selama musim pancaroba, menjaga daya tahan tubuh menjadi sangat penting. Perubahan cuaca yang tak menentu—dari panas terik ke hujan deras dalam waktu singkat—dapat memengaruhi stabilitas sistem kekebalan tubuh. 

Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terserang berbagai penyakit. Beberapa gangguan kesehatan yang sering muncul di musim peralihan ini antara lain flu, demam berdarah, diare, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), hingga reaksi alergi. 

Faktor-faktor seperti kelembapan udara yang tinggi, genangan air yang menjadi sarang nyamuk, serta penurunan kualitas udara turut memperbesar risiko tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah preventif demi menjaga tubuh tetap fit sepanjang musim pancaroba.

Berikut ini dirangkum dari sejumlah sumber, Rabu (16/4/2025), deretan tips jitu untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak tumbang selama musim pancaroba.

Baca Juga: Waspada Penyakit Menular Selama Lebaran, Ini 5 Checklist Kesehatan Agar Anak Gak Gampang Sakit

1. Mengonsumsi Makanan Kaya Vitamin C dan D

Mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya vitamin C dan D sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh, terutama selama musim pancaroba. Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sekaligus meningkatkan fungsi sel darah putih seperti limfosit dan neutrofil dalam melawan infeksi. Sumber vitamin C yang baik tak hanya jeruk, tetapi juga paprika (terutama paprika kuning), jambu biji, kiwi, brokoli, dan pepaya. 

Sementara itu, vitamin D berfungsi dalam mengatur respons imun tubuh serta membantu sel-sel imun melawan patogen. Kekurangan vitamin D bahkan dikaitkan dengan meningkatnya risiko infeksi dan penyakit autoimun. Sumber vitamin D yang disarankan antara lain ikan berlemak seperti salmon dan sarden, produk susu yang difortifikasi, kuning telur, serta jamur yang telah terpapar sinar matahari. 

2. Mengonsumsi Makanan Sehat Bergizi Seimbang

Selain memperbanyak asupan vitamin C dan D, penting juga untuk menerapkan pola makan bergizi dan seimbang. Pola makan sehat tidak hanya mencakup buah dan sayur, tetapi juga karbohidrat, protein, lemak baik, serta berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga sistem imun tetap optimal.

Selama musim pancaroba, sebaiknya mulai beralih ke makanan alami atau real food seperti sayur segar, buah, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Hindari konsumsi makanan cepat saji (junk food) yang tinggi lemak trans, gula, dan garam karena dapat menurunkan daya tahan tubuh serta memicu berbagai penyakit. 

Kombinasi antara nutrisi yang tepat dan gaya hidup sehat akan membuat tubuh lebih kuat dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu dan risiko infeksi yang meningkat di musim peralihan ini.

3. Lebih Aktif Bergerak

Tetap aktif bergerak juga berperan penting dalam memperkuat daya tahan tubuh selama musim pancaroba. Olahraga teratur membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengoptimalkan kerja sistem imun, serta menjaga stamina agar tetap prima. Kamu bisa melakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki, lari santai, atau bersepeda di luar ruangan untuk sekaligus mendapatkan paparan sinar matahari yang kaya vitamin D alami.

Jika lebih menyukai olahraga di dalam ruangan, latihan peregangan atau yoga juga bermanfaat untuk meningkatkan kelenturan, meredakan stres, dan melancarkan peredaran darah. Pastikan untuk meningkatkan intensitas olahraga secara bertahap guna menghindari cedera, serta sesuaikan jenis olahraga dengan kondisi tubuh agar tetap nyaman dan aman.

Baca Juga: Racikan Minuman Herbal untuk Bantu Meningkatkan Imunitas Tubuh, Diminum Setiap Pagi

4. Tidur Cukup dan Teratur

National Sleep Foundation merekomendasikan waktu tidur 7-9 jam per malam untuk orang dewasa muda dan dewasa, dan 7-8 jam per malam untuk orang dewasa yang lebih tua. Namun, tidur dengan waktu yang cukup saja tidak cukup untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap prima.

Tidur yang teratur tak kalah penting bagi kesehatan tubuh, Growthmates! Meskipun sudah tidur cukup lama, tidur yang terlalu larut atau begadang dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh dan menurunkan fungsi kekebalan tubuh. 

Ketika sistem imun terganggu, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan kesulitan untuk melawan virus yang masuk. Oleh karena itu, pastikan untuk tidur dengan jadwal yang teratur dan cukup agar tubuh dapat beristirahat maksimal dan menjaga daya tahan tubuh tetap optimal.

5. Kelola Stres dan Jaga Kesehatan Mental

Bukan hanya fisik, mental juga harus terjaga dengan baik untuk menunjang kesehatan secara optimal. Dalam laman EMC Healthcare disebutkan, stres kronis dapat berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh. Stres yang terus-menerus dapat melemahkan fungsi sistem imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi. 

Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik, baik dengan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau menjalani aktivitas yang menyenangkan untuk meredakan tekanan. 

Dengan menjaga keseimbangan mental, tubuh dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan kesehatan, terutama di musim pancaroba yang penuh dengan perubahan cuaca.

Semoga bermanfaat!