Rasa takut gagal di tempat kerja sering kali menghantui dan memicu munculnya sikap pesimis. Alih-alih bertahan dan berusaha memberikan yang terbaik, ketakutan ini justru membuat seseorang mudah stres, kelelahan, dan enggan mengambil tantangan baru. Akibatnya, peluang untuk berbagi ide inovatif pun terhambat, dan pertumbuhan karier bisa ikut terhenti.
Seorang profesional yang ulung bukanlah mereka yang menghindari kegagalan. Justru, mereka belajar menghadapi kegagalan secara langsung dan dijadikan sebagai batu loncatan menuju perbaikan dan kesuksesan jangka panjang.
Kunci dari mengatasi rasa takut gagal di tempat kerja tak lain adalah mengubah perspektif atau cara pandang. Lihatlah kegagalan bukan sebagai hal yang perlu ditakuti, melainkan sebagai umpan balik untuk berkembang.
Berikut ini dirangkum dari laman Forbes, Rabu (30/4/2025), tujuh langkah jitu mengatasi rasa takut gagal di tempat kerja yang bisa kamu terapkan untuk karier yang lebih baik.
Baca Juga: Tips Karier Sukses ala Wapres BCA Hendra Lembong
-
Kegagalan Itu Hal yang Universal
Bahkan orang-orang yang paling sukses pun pernah mengalami kegagalan yang signifikan. Steve Jobs pun pernah dipecat dari Apple, perusahaan yang ia dirikan bersama, sebelum kembali beberapa tahun kemudian untuk memimpinnya menuju kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Perusahaan pertama Bill Gates, Traf-O-Data, mengalami kegagalan sebelum ia mendirikan Microsoft. Banyak penerbit menolak JK Rowling sebelum Harry Potter menjadi fenomena global.
Memahami bahwa kegagalan adalah pengalaman universal—bahkan bagi mereka pebisnis sukses sekalipun—dapat membantu menormalkannya dalam pikiran dan mengurangi pengaruhnya terhadap dirimu ke depannya.
-
Terapkan Pola Pikir Berkembang
Penelitian psikolog Stanford Carol Dweck tentang pola pikir mengungkapkan, orang dengan pola pikir berkembang yang mana mereka percaya bahwa kemampuan dapat dikembangkan melalui dedikasi dan kerja keras, lebih mungkin untuk menghadapi tantangan dan bertahan dalam menghadapi kemunduran. Sebaliknya, mereka yang memiliki fixed mindset atau pola pikir tetap cenderung melihat bakat sebagai sifat bawaan, sehingga kurang terbuka terhadap proses belajar dan perubahan.
Untuk menumbuhkan pola pikir berkembang, cobalah pandang tantangan sebagai kesempatan untuk belajar, bukan sebagai ujian atas kemampuanmu yang sudah ada; rayakan usaha dan strategi, bukan hanya hasil; dan carilah masukan sebagai informasi berharga untuk perbaikan, bukan sebagai kritik pribadi.
Profesional yang sukses di tempat kerja selalu menghadapi tantangan dengan pola pikir berkembang, memandang kemunduran sebagai sesuatu yang sementara dan bukan permanen.
-
Berlatih untuk Sayangi Diri Sendiri
Penelitian yang dilakukan Dr. Kristin Neff menunjukkan, rasa kasih sayang terhadap diri sendiri berkaitan dengan ketahanan emosional yang lebih besar dan berkurangnya rasa takut gagal.
Saat melakukan kesalahan di tempat kerja, hindari keinginan untuk mencaci diri sendiri. Sebaliknya, cobalah untuk mengakui bahwa membuat kesalahan adalah bagian dari menjadi manusia; bicaralah pada dirimu sendiri dengan kebaikan; dan pertahankan perspektif tentang konsekuensi sebenarnya dari kesalahan tersebut.
Rasa belas kasih terhadap diri sendiri tidak hanya baik untuk kesehatan mental, tetapi juga merupakan komponen krusial dalam membantu orang berprestasi tinggi mencapai kesuksesan di tempat kerja dalam jangka panjang.
Baca Juga: Ingin Sukses dalam Karier? Kembangkan 4 Sifat Ini Segera!
-
Ubah Kegagalan Jadi Umpan Balik
Alih-alih melabeli proyek yang tidak berhasil sebagai "kegagalan," anggaplah itu sebagai "umpan balik" atau "pengalaman belajar."
CEO Microsoft Satya Nadella mengubah budaya perusahaan dengan mendorong karyawan untuk menjadi "orang yang mau belajar segala hal" daripada "orang yang sok tahu." Perubahan perspektif ini dianggap sebagai penyebab kebangkitan Microsoft yang luar biasa di bawah kepemimpinannya.
Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, tanyakan pada diri mengenai informasi apa yang diberikan pengalaman ini? Apa yang dapat dipelajari dari kesalahan ini yang akan meningkatkan pendekatan kamu di lain waktu? atau bagaimana pengalaman ini membuatmu lebih berpengetahuan atau terampil?
Para pemimpin yang berhasil di tempat kerja secara konsisten menggunakan teknik pembingkaian ulang ini untuk mengubah hasil yang mengecewakan menjadi wawasan yang berharga.
-
Bangun Jejaring
Memiliki rekan kerja, mentor, atau teman yang dapat memberikan perspektif saat kamu menghadapi tantangan dapat mengurangi rasa takut terhadap kegagalan secara signifikan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Personality and Social Psychology Review menemukan bahwa sekadar memikirkan hubungan yang mendukung dapat meningkatkan kemauan untuk mencapai tujuan yang ambisius.
Jalinlah hubungan secara aktif dengan orang-orang yang memahami nilai pengambilan risiko dan yang akan mendukung pertumbuhanmu, bahkan ketika itu melibatkan kegagalan sesekali.
-
Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil
Bila harga diri hanya dikaitkan dengan hasil, kegagalan bisa mengancam identitas diri. Dengan mengalihkan fokus ke proses, kamu dapat mengurangi dampak emosional dari potensi kegagalan.
Dalam praktiknya, cobalah untuk merayakan usaha dan peningkatan yang konsisten, bukan hanya fokus pada hasil akhir. Ini juga mencakup kesadaran bahwa banyak hal dipengaruhi oleh faktor di luar kendali kita, serta kemampuan untuk merasa bangga atas cara kita menghadapi tantangan—apa pun hasil yang didapat.
Pola pikir yang berorientasi pada proses ini memungkinkan kamu mempertahankan motivasi dan keyakinan bahkan saat menghadapi kemunduran.
Baca Juga: 7 Strategi Mencapai Work Life Balance Ketika Memiliki Dua Karier
-
Ambil Tindakan Meski Takut
Langkah terpenting dalam mengatasi rasa takut gagal adalah menyadari bahwa kamu tidak perlu menghilangkan rasa takut sebelum mengambil tindakan. Keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, tetapi keputusan untuk bertindak meskipun ada rasa takut.
Ketika menghadapi peluang yang menantang di tempat kerja cobalah untuk mengakui ketakutanmu tanpa menghakimi dirimu sendiri karena merasakannya. Kemudian, ingatkan diri tentang persiapan dan kemampuan yang dimiliki. Lalu, fokus pada langkah kecil berikutnya daripada keseluruhan perjalanan, dan ingat situasi sebelumnya di mana kamu menghadapi rasa takut tapi kemudian berhasil.
Dengan latihan, mengambil tindakan meski takut akan menjadi lebih mudah, meski rasa takut itu sendiri mungkin tidak akan pernah hilang sepenuhnya.
Semoga bermanfaat!