Yaqut Cholil Qoumas merupakan salah satu salah sosok yang sukses mentransformasi Kementerian Agama. Sejak ditunjuk memimpin kementerian ini pada 2020 lalu, Gus Yaqut sapaan Yaqut Cholil Qoumas membuat sejumlah gebrakan. Belakangan gebrakan itu tak sedikit yang berujung polemik berkepanjangan.
Misalnya saat dirinya mengeluarkan peraturan pembatasan penggunaan pengeras suara masjid yang bikin dirinya kena kritik sana-sini lantaran dianggap melarang kegiatan syiar keagamaan.
Baca Juga: Selamat Jalan, Pak Jokowi
Tak hanya itu dia juga sempat di demo berjilid-jilid oleh berbagai organisasi keagamaan yang tersinggung dengan pernyataan kontroversialnya yang dianggap membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing.
Terlepas dari segudang kontroversi itu, pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah, 4 Januari 1975 sebetulnya punya karir gemilang di kancah perpolitikan Tanah Air.
Karier Politik
Gus Yaqut baru terjun ke dunia politik pada 2005, ketika itu usianya baru 30 tahun, ia menjadi politisi muda dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sukses masuk parlemen. Ketika itu ia terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
Kendati sebagai pendatang baru di dunia politik, jebolan Universitas Indonesia jurusan Sosiologi itu nyaris tak menemui halangan berarti yang menghambat karirnya.
Tak menunggu lama, di tahun pertama menjadi anggota DPRD Rembang, Gus Yaqut banting setir dari lembaga legislatif ke lembaga eksekutif, di tahun itu kembali terpilih menjadi wakil bupati Rembang, jabatan itu ia lepas lima tahun kemudian di 2010.
Purana tugas dari jabatan tersebut, Gus Yaqut memilih rehat sejenak dari hingar bingar dunia politik, itu berlangsung lima tahun, pada 2015 dia melenggang ke Senayan setelah ditunjuk partainya menjadi Pengganti Antarwaktu (PAW) menggantikan posisi Hanif Dhakiri yang dilantik menjadi Menteri Ketenagakerjaan.
Baca Juga: Wacana Pembentukan KIM Plus dan Desas-desus Penjegalan Anies di Pilgub Jakarta
Sejak masuk Senayan, Gus Yaqut disibukan dengan berbagai kegiatan, maklum saja ia duduk di Komisi VI meliputi bidang Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM & BUMN, Standardisasi Nasional.
Pada 2019 Yaqut sukses mempertahankan eksistensinya sebagai anggota DPR RI, ia kembali terpilih untuk periode 2019-2014. Pada periode itu ia duduk di Komisi II yang mengurus bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria.
Namun belum sempat menuntaskan tugasnya sebagai wakil rakyat ia terpilih menjadi Menteri Agama.
Latar Belakang Pendidikan
Gus Yaqut merupakan sosok religius yang sangat lekat dengan pesantren, separuh masa kecilnya ia habiskan di pesantren, wajar saya latar belakang keluarganya sangat mentereng, mereka adalah guru dan pemuka agama karismatik yang sangat disegani di Jawa Tengah.
Pesantren Raudhatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah adalah tempat Gus Yaqut menimba ilmu agama, di tempat itu dibimbing langsung oleh ulama terkemuka asal Rembang, KH Cholil Bisri yang merupakan ayah kandungnya. Sekedar info, selain sebagai ulama besar, KH Cholil Bisri juga merupakan salah satu pendiri PKB.
Baca Juga: PDIP Akui Ahok-Anies Mulai Buka Komunikasi tapi Peluang Duet di Pilkada Jakarta Sangat Kecil
Sibuk di dunia pesantren tak bikin Gus Yaqut lupa dengan pendidikan formal lainnya, buktinya ia bisa menuntaskan pendidikan formal dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
Setelah menuntaskan kuliahnya di Universitas Indonesia, Gus Yaqut sempat memimpin berbagai organisasi keagamaan, salah satunya menjadi ketua umum Gerakan Pemuda Ansor.
Selain dikenal sebagai sosok berpengaruh di organisasi besar, Gus Yaqut juga dikenal sebagai sosok yang memiliki semangat pendobrak pada masalah pluralisme dan demokrasi.