Menjadi salah satu bank terkemuka di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), berkomitmen memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para nasabah. Ada banyak strategi yang tentu sudah dilakukan BCA untuk melayani kebutuhan nasabah, mulai dari inovasi teknologi hingga pengembangan layanan perbankan yang lebih efisien.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan bahwa fokus utama bank yang didirikan sejak 1957 ini adalah memastikan setiap nasabah dapat mengakses layanan dengan mudah dan nyaman, baik melalui platform digital maupun cabang fisik.
Menurut Jahja, penting untuk memahami para nasabah yang saat ini bukan hanya didominasi oleh para senior, tetapi juga banyak nasabah yang datang dari generasi millenial dan generasi Z atau Gen Z. Sebagaimana para nasabah di BCA, mulai dari usia 18 tahun hingga 100 tahun, berdasarkan data.
Baca Juga: Cerita Mochtar Riady Menyulap BCA Menjadi Bank Clearing House Setelah BI
Dengan memahami para nasabah berdasarkan generasi atau usia, hal ini juga yang membuat BCA tak sembarang menciptakan produk. Maksudnya, bukan hanya menguntungkan satu generasi saja.
“Jadi kalau kita menciptakan produk yang hanya gampang bagi para milenial maka produk itu akan dilupakan oleh generasi senior, mereka malas, ‘wah pusing gini-gini, kita dipaksa’. Sebab itulah, BCA menciptakan seperti internet banking, mobile banking, ada MyBCA,” ujar Jahja Setiaatmadja seperti Olenka kutip, Jumat (18/10/2024).
Baca Juga: Jahja Setiaatmadja Ajak Generasi Muda Siap Ambil Kesempatan di Tiap Kemungkinan
Meski MyBCA menjadi aplikasi yang paling advance, Jahja tak pernah memaksa para nasabahnya—terutama nasabah senior– untuk beralih menggunakannya, apalagi kalau sudah nyaman menggunakan layanan mobile banking biasa.
“Bahkan, saya juga amazing saya sendiri sudah lupa namanya SMS banking, ternyata masih ada di BCA, saya sendiri sudah lupa cara pakai SMS banking itu jadul banget menurut saya. Tapi, tetap ada karena masih ada puluhan ratusan nasabah yang pakai(layanan SMS banking),” imbuhnya.