Perkembangan teknologi dan digitalisasi memang telah mendorong transformasi dalam sektor perdagangan, tak terkecuali kemudahan dan akses pasar yang ternyata juga membawa tantangan; salah satunya adalah peredaran barang palsu. 

Menanggapi tantangan ini, Lazada Indonesia (Lazada) terus memperkuat langkah proaktif dalam memberantas peredaran produk palsu di platformnya sebagai bagian dari upaya menjaga kepercayaan konsumen terhadap ekosistem digital di Lazada. 

Melalui pendekatan menyeluruh yang menggabungkan teknologi mutakhir, kemitraan strategis, dan kebijakan tegas perusahaan, Lazada menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap perlindungan  Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan pengalaman belanja yang aman dan nyaman bagi konsumen Indonesia.

Baca Juga: Laporan Lazada: 76% Penjual eCommerce Asia Tenggara Butuh Dukungan Adopsi AI

Platform eCommerce di Indonesia terkategori sebagai user generated content (UGC), sehingga para penjual di platform menjadi penanggung jawab utama atas listing produk di toko masing-masing. Sebagai pemilik platform, Lazada terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belanja online yang aman melalui berbagai program maupun teknologi.

“Sebagai pelopor eCommerce di Asia Tenggara, kami menyadari pentingnya menciptakan lingkungan belanja online yang aman, terpercaya, dan bebas dari barang palsu. Karena itu, Lazada terus berinvestasi dalam teknologi dan program perlindungan merek untuk mendukung baik konsumen maupun mitra brand kami,” ujar Head of Business Risk, Lazada Indonesia, Stephanie Gunawan seperti dikutip, Selasa (29/4/2025).

Berikut enam langkah strategis Lazada dalam memerangi produk palsu. 

  1. Lazada IPP (Intellectual Property Protection) Feature 

Lazada menghargai dan menjunjung tinggi Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Fitur Lazada IPP ini memungkinkan pemilik merek dan pemegang hak kekayaan intelektual untuk dengan mudah melaporkan produk mencurigakan. Setiap laporan akan segera ditindaklanjuti untuk ditinjau dan, jika terbukti melanggar, listing produk di platform akan langsung dihapus. 

  1. Deteksi Berbasis Teknologi Canggih 

Dukungan teknologi canggih berbasis artificial intelligence (AI) dan machine learning memungkinkan sistem cerdas milik Lazada mampu mengenali ciri-ciri produk ataupun pola listing produk yang melanggar ketentuan Lazada. Teknologi ini membantu menyaring ribuan listing setiap harinya untuk memastikan penawaran produk yang sesuai kebijakan yang berlaku di Lazada.

Baca Juga: Rayakan Hari Kartini, Ini Wujud Komitmen Mom Uung dan Lazada Dukung Pemberdayaan Perempuan

  1. LazMall: Jaminan Produk 100% Asli

LazMall hadir sebagai kanal khusus produk autentik di Lazada, yang menampilkan produk dari brand resmi atau distributor dan reseller yang telah terverifikasi. Selain itu, konsumen juga dilindungi oleh kebijakan pengembalian barang hingga 30 hari, memberikan kenyamanan ekstra bagi pelanggan jika produk yang diterima tidak sesuai ekspektasi.

Lazada mengembangkan fitur pengembalian barang yang mudah di Lazada untuk membangun kepercayaan dan memberikan ketenangan (peace of mind) bagi konsumen saat berbelanja di Lazada. Konsumen dapat mengajukan pengembalian dengan mengeklik fitur ‘Pengembalian Produk” di aplikasi, pilih opsi barang dijemput kurir atau lakukan drop-off produk, lalu pengembalian dana akan diproses.

  1. Seleksi dan Verifikasi Penjual yang Ketat

Lazada menerapkan proses verifikasi yang ketat terhadap calon penjual, khususnya untuk penjual dari produk dalam kategori risiko tinggi. Penjual yang terbukti melanggar kebijakan keaslian produk, khususnya apabila ada pelaporan dari pemilik brand, bisa dikenai sanksi tegas; mulai dari penghapusan produk hingga penutupan toko secara permanen.

  1. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Industri

Lazada aktif menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Perdagangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), hingga Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) guna memastikan keselarasan dengan regulasi nasional dan mendukung upaya pemberantasan produk palsu secara nasional. 

Lazada juga berkolaborasi dengan industri dan asosiasi terkait untuk bersama melakukan edukasi, baik kepada penjual maupun konsumen, untuk menghindari penjualan dan pembelian produk palsu. 

Baca Juga: Lazada Hadirkan Ramadan Mega Sale dengan Diskon hingga 90 Persen dan Umroh Gratis

“Kami juga mendorong dan terus berkoordinasi dengan para pemilik brand untuk segera melaporkan kepada kami apabila menemukan produk palsu atau yang melanggar hak cipta dari pemilik brand agar bisa segera kami tindaklanjuti dengan delik aduan,” tambah Stephanie. 

  1. Edukasi Konsumen yang Konsisten

Selain berkolaborasi secara strategis dengan pemangku kepentingan terkait, Lazada juga rutin mengedukasi pengguna untuk mendorong pembelian produk asli serta melaporkan listing produk yang mencurigakan melalui kampanye serta konten media dan digital di berbagai kanal komunikasi di dalam ekosistem Lazada 

Sebagai hasil dari efektivitas sistem pengawasan rutin di platform, rata-rata Lazada menyelesaikan hingga ribuan kasus dugaan pelanggaran kebijakan setiap bulannya.

 “Dengan dukungan teknologi canggih di Lazada, kami akan terus memperkuat sistem pengawasan di platform demi menjaga keamanan dan kenyamanan ekosistem Lazada. Kami juga mengimbau para konsumen di Indonesia untuk memilih produk-produk orisinal, seperti yang tersedia di kanal LazMall di aplikasi Lazada, sebagai bagian dari upaya bersama memerangi produk palsu,” tutup Stephanie.