Inspiring Asia Micro Film Festival 2025 untuk pertama kalinya hadir di Indonesia dan langsung mencatatkan prestasi membanggakan.

Dua sineas muda Tanah Air berhasil keluar sebagai juara, yakni Hello Sister dengan film Yang Diam Yang Bersuara (Best Project) dan Lagi Liburan Films dengan Mania Dunia Nia (Best Micro Film).

Festival film yang digagas Li Foundation ini mengusung tema “To Be Seen”, dengan fokus pada isu kesehatan mental. Lebih dari 50 karya film dan proyek dari berbagai daerah di Indonesia ikut berpartisipasi.

Setelah proses seleksi ketat, 14 filmmaker dan project terpilih maju ke tahap community vetting melalui platform Campaign for Good, yang melibatkan lebih dari 2.000 masyarakat dan komunitas.

Puncaknya, tiga finalis terbaik dari masing-masing kategori menjalani penjurian langsung dalam Screening & Awarding Day di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025).

Tiga juri yang terlibat antara lain Kamila Andini (sutradara, penulis, Oscar voter), Bene Dion Rajagukguk (komika, filmmaker, Alumni Tanoto Foundation), dan Analisa Widyaningrum (psikolog, Alumni Djarum Beasiswa Plus).

Ruang Baru untuk Suara Anak Muda

Kamila Andini mengapresiasi kualitas karya para finalis yang dianggap segar, relevan, dan berhasil menyuarakan kesehatan mental dengan kemasan audio-visual yang menarik.

“Senang melihat ada ruang seperti ini untuk filmmaker yang ingin konsen membuat perubahan melalui karya. Bagi saya cukup refreshing karena bisa melihat perspektif yang berbeda-beda. Keberagaman itu rasanya menunjukkan harapan,” tutur Kamila, di sela penjurian, di Galeri Indonesia Kaya, Rabu (17/9/2025).

Acara ini juga dihadiri Agustini Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenparekraf, serta Candy Goh, Director Li Foundation.

Festival ini terselenggara berkat kolaborasi Campaign for Good, Djarum Foundation, Tanoto Foundation, dan A Better World Foundation yang konsisten mendorong kesadaran publik terhadap isu kesehatan mental.

“Inspiring Indonesia edisi perdana menjadi pencapaian penting berkat kolaborasi erat seluruh mitra. Antusiasme sineas muda dan partisipasi luas masyarakat menunjukkan besarnya kepedulian terhadap isu kesehatan mental pemuda,” kata Candy Goh.

Baca Juga: Mengenal Sosok Yandy Laurens, Sutradara Film Sore yang Dijuluki 'Raja Drama Indonesia'