Creative Advisor InJourney, Ishak Reza, berbicara mengenai perkembangan industri kreatif di Indonesia. Ia menilai, industri ini mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. 

Menurutnya, ekosistem industri kreatif kini berada pada momentum yang tepat untuk berkembang lebih jauh, khususnya karena faktor dukungan kebijakan dan percepatan transformasi digital.

Ishak menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia kini menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung kemajuan industri ini. Salah satu bentuk komitmen tersebut terlihat dari pembentukan Kementerian Ekonomi Kreatif yang resmi berdiri pada Oktober 2024 lalu. 

“Makanya, sekarang juga kita di Injournay juga mulai mengangkat seniman-seniman lokal untuk tunjukin IP-IP dan segala macam. Itu yang saya lihat, perkembangannya sangat positif dengan adanya dukungan dari pemerintah,” ujar Ishak Reza seperti Olenka kutip, Sabtu (22/11/2025). 

Baca Juga: Ini Tantangan Besar Kolaborasi Tim Kreatif dan Sales di Dunia Korporasi

Dalam pandangan Ishak, sektor kreatif kini tidak hanya diangkat di permukaan, tetapi benar-benar difasilitasi melalui program, kolaborasi, dan ruang dialog antara pemerintah dengan para pelaku kreatif. 

Bahkan, seniman, inovator digital, hingga kreator yang sebelumnya jarang terekspos kini mulai mendapatkan spotlight dan akses lebih luas. Beberapa inisiatif juga mulai tampak, seperti ruang showcase untuk talenta lokal, fasilitasi hak kekayaan intelektual, hingga pemberdayaan kreatif berbasis komunitas dan daerah.

Selain dukungan kebijakan, pesatnya perkembangan teknologi digital juga menjadi faktor utama pertumbuhan industri kreatif. Platform kreatif, kecerdasan buatan (AI), media digital, hingga perangkat kreatif berbasis aplikasi kini membuka peluang yang sebelumnya sulit dijangkau.

Menurut Ishak, teknologi saat ini membuat persaingan semakin ketat, namun justru mendorong para talenta untuk berkembang lebih cepat.

Jika dulu hanya orang dengan latar pendidikan kreatif tertentu yang bisa membuat karya visual atau film berkualitas tinggi, kini siapa pun bisa berkreasi dengan bantuan teknologi. Dampaknya, para kreator dituntut untuk terus inovatif dan mengembangkan skill agar tetap relevan.

“Saya melihat nanti ke depannya mungkin 5-10 tahun lagi dari Gen Z dan generasi di bawahnya itu,i akan lebih maju sebenarnya dibanding generasi sebelumnya. Dengan tools yang ada sekarang, dengan apa yang mereka bisa manfaatkan sekarang,” tuturnya. 

Baca Juga: Jejak Perjalanan Karier Ishak Reza di Industri Kreatif

Namun, hal ini juga berarti tantangan menjadi semakin besar. “Kemampuannya nggak bisa cuma satu, harus berkembang ke A, B, C, D. Harus adaptif dan multidisiplin,” tambahnya.

Melihat arah perkembangan ini, Ishak percaya ekosistem industri kreatif Indonesia sedang menuju fase yang lebih matang, yakni berbasis teknologi, terbuka untuk kolaborasi, dan didukung oleh kebijakan pemerintah.

Dengan fondasi yang semakin kuat mulai dari kebijakan, teknologi, hingga kualitas talenta, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif terbesar di Asia.